Massachusetts Institute of Technology (MIT) bekerja sama dengan Tsinghua University sedang membangun kampus pusat pendidikan teknologi bergengsi dan bertaraf internasional di Provinsi Bali.
"Tsinghua University sebagai universitas nomor satu di Tiongkok bekerja sama dengan MIT, universitas nomor satu di Amerika dan dunia, membangun satu lembaga pendidikan di sini," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa.
Pastika menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi kawasan Bali Turtle Island Development (BTID) di Desa Serangan, Kota Denpasar, yang menjadi lokasi proyek pembangunan kampus bergengsi hasil kolaborasi dari dua universitas ternama dunia itu.
"Daerah ini juga menjadi pusat pendidikan teknologi paling bergengsi di dunia, hebat 'kan," ujar anggota Komite 2 DPD itu.
Menurut Pastika, pembangunan kampus yang nantinya dinamakan Upaya Indonesia Damai (UID) tersebut sudah terencana saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Bali. "Rektor Tsinghua University juga sudah pernah datang ketemu saya saat masih menjadi gubernur," ucapnya.
Namun, pembangunannya sempat tersendat karena kendala perizinan sehingga baru dimulai pengerjaannya pada 2021.
Dengan dibangun kampus teknologi bergengsi bertaraf internasional tersebut, Pastika menilai peranannya sangat penting bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bali, manusia Indonesia dan bahkan manusia dunia.
Mantan Kapolda Bali ini menambahkan, konsep kawasan pendidikan yang dibangun juga berlandaskan filosofi Tri Hita Karana yakni keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama dan manusia dengan lingkungan.
Apalagi di kawasan BTID itu juga sudah ada 400 ribu pohon cemara laut yang tumbuh dan ditanam sehingga sangat mendukung pembangunan kawasan pendidikan yang dirancang untuk memuliakan kelestarian alam itu.
Pastika meyakini kawasan pendidikan berbasis teknologi itu akan dapat menjadi silicon valley-nya Indonesia.
Sementara itu, Anak Agung Bhuana selaku legal and licensing PT BTID mengatakan proyek gedung utama kampus Upaya Indonesia Damai (UID) ditargetkan dapat dirampungkan pada Juli 2022.
Rencananya gedung utama kampus yang dibangun empat lantai itu akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangkaian kegiatan Presidensi G20 pada 2022 mendatang.
Selain gedung utama, juga akan dibangun sejumlah unit gedung pendukung, yang berlokasi berdekatan dengan gedung utama.
"Bapak Mangku Pastika yang sebelumnya telah merekomendasikan hak guna lahan ini pada 2012," ucap Agung Bhuana didampingi GM Quick Responsibility Made Sumantra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Tsinghua University sebagai universitas nomor satu di Tiongkok bekerja sama dengan MIT, universitas nomor satu di Amerika dan dunia, membangun satu lembaga pendidikan di sini," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa.
Pastika menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi kawasan Bali Turtle Island Development (BTID) di Desa Serangan, Kota Denpasar, yang menjadi lokasi proyek pembangunan kampus bergengsi hasil kolaborasi dari dua universitas ternama dunia itu.
"Daerah ini juga menjadi pusat pendidikan teknologi paling bergengsi di dunia, hebat 'kan," ujar anggota Komite 2 DPD itu.
Menurut Pastika, pembangunan kampus yang nantinya dinamakan Upaya Indonesia Damai (UID) tersebut sudah terencana saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Bali. "Rektor Tsinghua University juga sudah pernah datang ketemu saya saat masih menjadi gubernur," ucapnya.
Namun, pembangunannya sempat tersendat karena kendala perizinan sehingga baru dimulai pengerjaannya pada 2021.
Dengan dibangun kampus teknologi bergengsi bertaraf internasional tersebut, Pastika menilai peranannya sangat penting bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bali, manusia Indonesia dan bahkan manusia dunia.
Mantan Kapolda Bali ini menambahkan, konsep kawasan pendidikan yang dibangun juga berlandaskan filosofi Tri Hita Karana yakni keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama dan manusia dengan lingkungan.
Apalagi di kawasan BTID itu juga sudah ada 400 ribu pohon cemara laut yang tumbuh dan ditanam sehingga sangat mendukung pembangunan kawasan pendidikan yang dirancang untuk memuliakan kelestarian alam itu.
Pastika meyakini kawasan pendidikan berbasis teknologi itu akan dapat menjadi silicon valley-nya Indonesia.
Sementara itu, Anak Agung Bhuana selaku legal and licensing PT BTID mengatakan proyek gedung utama kampus Upaya Indonesia Damai (UID) ditargetkan dapat dirampungkan pada Juli 2022.
Rencananya gedung utama kampus yang dibangun empat lantai itu akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangkaian kegiatan Presidensi G20 pada 2022 mendatang.
Selain gedung utama, juga akan dibangun sejumlah unit gedung pendukung, yang berlokasi berdekatan dengan gedung utama.
"Bapak Mangku Pastika yang sebelumnya telah merekomendasikan hak guna lahan ini pada 2012," ucap Agung Bhuana didampingi GM Quick Responsibility Made Sumantra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021