Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali akan mencari desainer kain tenun berbakat di daerah setempat yang disiapkan menjadi wirausaha dengan memiliki butik dan "brand" tersendiri.
"Dekranasda Bali memiliki program mencari 10 desainer Bali berbakat yang nantinya akan dipersiapkan menjadi entrepreneur (wirausaha)," kata Ketua Dekranasda Bali Putri Koster saat membuka acara Fashion Show Wastra Dewata di Taman Budaya Denpasar, Minggu malam.
Tentu saja, ujar istri Gubernur Bali, dalam proses itu akan ada proses kurasi dan setiap desainer menyetor lima desain busana dengan menggunakan bahan kain tenun perajin Bali.
"Kami telah melakukan berbagai kegiatan dalam upaya menjaga dan melestarikan keberadaan kain tenun tradisional Bali," ucapnya pada acara yang digelar oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Badan Pengurus Daerah (BPD) Bali itu.
Dia menambahkan, lewat pencarian bakat yang akan digelar di tahun 2022 itu, diharapkan akan muncul desainer-desainer yang memiliki bakat terpendam dalam mendesain baju.
Nantinya akan siap dibina untuk menjadi wirausaha dengan memiliki butik dan brand tersendiri dengan dukungan bantuan permodalan dari Bank BPD Bali.
"Desainer hasil dari kurasi akan menjadi desainer Bali yang punya merk sendiri, butik sendiri bahkan bisa mempengaruhi tren busana di Bali, dunia fashion akan kita bangun sebagai dunia bisnis dan sekaligus sebagai pelestari warisan nenek moyang kita," ucap Putri Koster.
Dalam kesempatan itu, ia pun menyampaikan apresiasi pada APPMI BPD Bali atas penyelenggaraan peragaan busana kali ini seraya berharap agar desain-desain yang dihadirkan dapat menginspirasi masyarakat Bali bagaimana berbusana sesuai dengan budaya sendiri.
Sementara itu Ketua APPMI BPB 2021 Tjok Abi menyampaikan kegiatan ini digelar sebagai salah satu bentuk kepedulian dalam melestarikan sekaligus mengembangkan kain tenun asli Bali serta pakem tata rias wajah dan rambut tradisional Bali.
Acara yang digelar selama dua hari tersebut juga diisi dengan demo tata rias wajah dan rambut sesuai pakem.
"Kami berharap ke depan dapat bersinergi dengan Dekranasda Provinsi Bali, Dekranasda Kabupaten /kota se-Bali serta dinas terkait dalam upaya menjaga kelestarian kain tenun warisan leluhur," katanya.
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Ketua Dekranasda Kabupaten /kota se-Bali ini ditampilkan berbagai busana dengan menggunakan kain tenun tradisional Bali seperti kain tenun ikat, songket maupun kain poleng.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Dekranasda Bali memiliki program mencari 10 desainer Bali berbakat yang nantinya akan dipersiapkan menjadi entrepreneur (wirausaha)," kata Ketua Dekranasda Bali Putri Koster saat membuka acara Fashion Show Wastra Dewata di Taman Budaya Denpasar, Minggu malam.
Tentu saja, ujar istri Gubernur Bali, dalam proses itu akan ada proses kurasi dan setiap desainer menyetor lima desain busana dengan menggunakan bahan kain tenun perajin Bali.
"Kami telah melakukan berbagai kegiatan dalam upaya menjaga dan melestarikan keberadaan kain tenun tradisional Bali," ucapnya pada acara yang digelar oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Badan Pengurus Daerah (BPD) Bali itu.
Dia menambahkan, lewat pencarian bakat yang akan digelar di tahun 2022 itu, diharapkan akan muncul desainer-desainer yang memiliki bakat terpendam dalam mendesain baju.
Nantinya akan siap dibina untuk menjadi wirausaha dengan memiliki butik dan brand tersendiri dengan dukungan bantuan permodalan dari Bank BPD Bali.
"Desainer hasil dari kurasi akan menjadi desainer Bali yang punya merk sendiri, butik sendiri bahkan bisa mempengaruhi tren busana di Bali, dunia fashion akan kita bangun sebagai dunia bisnis dan sekaligus sebagai pelestari warisan nenek moyang kita," ucap Putri Koster.
Dalam kesempatan itu, ia pun menyampaikan apresiasi pada APPMI BPD Bali atas penyelenggaraan peragaan busana kali ini seraya berharap agar desain-desain yang dihadirkan dapat menginspirasi masyarakat Bali bagaimana berbusana sesuai dengan budaya sendiri.
Sementara itu Ketua APPMI BPB 2021 Tjok Abi menyampaikan kegiatan ini digelar sebagai salah satu bentuk kepedulian dalam melestarikan sekaligus mengembangkan kain tenun asli Bali serta pakem tata rias wajah dan rambut tradisional Bali.
Acara yang digelar selama dua hari tersebut juga diisi dengan demo tata rias wajah dan rambut sesuai pakem.
"Kami berharap ke depan dapat bersinergi dengan Dekranasda Provinsi Bali, Dekranasda Kabupaten /kota se-Bali serta dinas terkait dalam upaya menjaga kelestarian kain tenun warisan leluhur," katanya.
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Ketua Dekranasda Kabupaten /kota se-Bali ini ditampilkan berbagai busana dengan menggunakan kain tenun tradisional Bali seperti kain tenun ikat, songket maupun kain poleng.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021