Hingga hari kedua pelaksanaan babak grand final Piala Presiden Esports 2021, empat game telah melahirkan juara baru, yaitu eFootball PES, Lokapala, Free Fire dan MPL Speed Chess.
"Selamat kepada para atlet yang sukses meraih titel juara. Ia berharap, kemenangan di Piala Presiden Esports 2021 ini menjadi motivasi bagi para atlet agar kelak meraih prestasi yang lebih tinggi lagi," ujar Sekretaris Jenderal Piala Presiden Esports 2021 Matthew Airlangga di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Pada cabang eFootball PES, Akbar Paudie berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Rommy Hadiwijaya. Akbar yang bertanding menggunakan tim Juventus, menang dua game tanpa balas atas Bayern Munchen yang menjadi tim andalan Rommy.
Sementara itu, pada game Lokapala, pertandingan sengit terjadi antara Dewa United melawan VI Dronis. Sempat bermain sabar di awal laga, kedua tim memutuskan bermain terbuka demi meraih kemenangan. Pada game ini, Dewa United sukses merengkuh gelar juara dengan skor kill akhir 22-6.
Baca juga: 200 atlet siap bertanding dalam final "Piala Presiden Esports"
Salah satu anggota tim Dewa United, Rexanova mengatakan, kemenangan di ajang Piala Presiden Esports 2021 tersebut merupakan hasil evaluasi usai bertanding di ajang PON XX Papua lalu.
"Kami belajar banyak dari turnamen PON Papua, belajar dari pengalaman dan melakukan evaluasi yang ternyata tidak sia-sia karena hari ini kami berhasil jadi juara,” katanya.
Meski sukses merengkuh gelar juara di game Lokapala, ia menjelaskan bahwa seluruh anggota tim Dewa United tidak akan berpuas diri. Evaluasi akan tetap dilakukan guna bisa meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di masa mendatang.
"Walau berhasil menjadi juara, kami masih tidak puas. Jadi kami akan terus melakukan evaluasi dan memperbaiki kesalahan kami lagi. Ke depannya masih banyak turnamen, jadi kami akan terus berusaha dan memberikan yang terbaik,” ungkap Rexanova.
Sementara itu, cabang Free Fire juga telah melahirkan juara baru yakni tim ECHO ESPORTS keluar sebagai pemimpin klasemen akhir setelah pertarungan sengit sebanyak 10 ronde.
Dalam penghitungan final, ECHO ESPORTS berhasil mengumpulkan 132 poin dan sukses unggul atas Kings Esports (106 poin) serta EVOS Divine dengan 98 poin.
Baca juga: 20-27 November, 120 negara ikuti IESF Esports World Championship 2022 di Bali
Selanjutnya, pada babak final game MPL Speed Chess yang mempertemukan Kosasih asal Bekasi dengan Leo Lucki dari Palu, dengan skema tiga rondenya Leo Lucki berhasil memenangi pertandingan pada ronde pertama.
Kehilangan poin membuat Kosasih berusaha bangkit dan akhirnya meraih kemenangan di ronde kedua. Hal ini membuat keduanya harus memainkan ronde ketiga demi mengamankan gelar juara.
Pada pertarungan ronde pamungkas tersebut, Leo yang bermain lebih tenang tidak terpancing dengan manuver-manuver yang dilancarkan Kosasih. Ketenangan itu membuahkan hasil yang membuat Kosasih menyerah di menit-menit akhir pertandingan.
Leo Lucki menjelaskan, kemenangan itu merupakan hasil dari konsentrasi dan kemampuannya memperbaiki keterpurukan ketika dikalahkan Kosasih di ronde kedua.
“Saya berusaha untuk tetap fokus. Mental saya sempat naik ketika di babak pertama menang, tapi juga turun ketika kalah di babak kedua. Makanya, saya berusaha memperbaiki mental di babak ketiga hingga akhirnya bisa menang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Selamat kepada para atlet yang sukses meraih titel juara. Ia berharap, kemenangan di Piala Presiden Esports 2021 ini menjadi motivasi bagi para atlet agar kelak meraih prestasi yang lebih tinggi lagi," ujar Sekretaris Jenderal Piala Presiden Esports 2021 Matthew Airlangga di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Pada cabang eFootball PES, Akbar Paudie berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Rommy Hadiwijaya. Akbar yang bertanding menggunakan tim Juventus, menang dua game tanpa balas atas Bayern Munchen yang menjadi tim andalan Rommy.
Sementara itu, pada game Lokapala, pertandingan sengit terjadi antara Dewa United melawan VI Dronis. Sempat bermain sabar di awal laga, kedua tim memutuskan bermain terbuka demi meraih kemenangan. Pada game ini, Dewa United sukses merengkuh gelar juara dengan skor kill akhir 22-6.
Baca juga: 200 atlet siap bertanding dalam final "Piala Presiden Esports"
Salah satu anggota tim Dewa United, Rexanova mengatakan, kemenangan di ajang Piala Presiden Esports 2021 tersebut merupakan hasil evaluasi usai bertanding di ajang PON XX Papua lalu.
"Kami belajar banyak dari turnamen PON Papua, belajar dari pengalaman dan melakukan evaluasi yang ternyata tidak sia-sia karena hari ini kami berhasil jadi juara,” katanya.
Meski sukses merengkuh gelar juara di game Lokapala, ia menjelaskan bahwa seluruh anggota tim Dewa United tidak akan berpuas diri. Evaluasi akan tetap dilakukan guna bisa meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di masa mendatang.
"Walau berhasil menjadi juara, kami masih tidak puas. Jadi kami akan terus melakukan evaluasi dan memperbaiki kesalahan kami lagi. Ke depannya masih banyak turnamen, jadi kami akan terus berusaha dan memberikan yang terbaik,” ungkap Rexanova.
Sementara itu, cabang Free Fire juga telah melahirkan juara baru yakni tim ECHO ESPORTS keluar sebagai pemimpin klasemen akhir setelah pertarungan sengit sebanyak 10 ronde.
Dalam penghitungan final, ECHO ESPORTS berhasil mengumpulkan 132 poin dan sukses unggul atas Kings Esports (106 poin) serta EVOS Divine dengan 98 poin.
Baca juga: 20-27 November, 120 negara ikuti IESF Esports World Championship 2022 di Bali
Selanjutnya, pada babak final game MPL Speed Chess yang mempertemukan Kosasih asal Bekasi dengan Leo Lucki dari Palu, dengan skema tiga rondenya Leo Lucki berhasil memenangi pertandingan pada ronde pertama.
Kehilangan poin membuat Kosasih berusaha bangkit dan akhirnya meraih kemenangan di ronde kedua. Hal ini membuat keduanya harus memainkan ronde ketiga demi mengamankan gelar juara.
Pada pertarungan ronde pamungkas tersebut, Leo yang bermain lebih tenang tidak terpancing dengan manuver-manuver yang dilancarkan Kosasih. Ketenangan itu membuahkan hasil yang membuat Kosasih menyerah di menit-menit akhir pertandingan.
Leo Lucki menjelaskan, kemenangan itu merupakan hasil dari konsentrasi dan kemampuannya memperbaiki keterpurukan ketika dikalahkan Kosasih di ronde kedua.
“Saya berusaha untuk tetap fokus. Mental saya sempat naik ketika di babak pertama menang, tapi juga turun ketika kalah di babak kedua. Makanya, saya berusaha memperbaiki mental di babak ketiga hingga akhirnya bisa menang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021