Jayapura, 4/8 (ANTARA) - Wali Kota Jayapura, Benhur Tomy Mano, Sabtu pagi waktu setempat secara resmi membuka pelaksanaan Festival Teluk Humbold (FTH) ke-IV di kawasan pantai wisata Hamadi.
"Mari kita jaga dan lestarikan adat istiadat dan budaya Port Numbay dengan turut serta dalam FTH ke-IV," kata Mano di kawasan pantai Hamadi, distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Sabtu.
Pembukaan Festival Teluk Humbold ke-IV ditandai dengan pemukulan tifa oleh orang nomor satu di ibu kota Provinsi Papua itu.
Dalam kesempatan itu, Mano yang juga ketua umum klub Persipura Jayapura mengatakan saat ini perkembangan jaman dengan kemajuan teknologi telah membuat berbagai perubahan-perubahan bukan saja pada sisi kehidupan sosial, tetapi juga berdampak pada pergeseran nila-nilai adat, seni dan budaya dalam masyarakat.
Termasuk sejarah mencatat bahwa peran historis kota dan kawasan pesisir telah beralih status dan fungsi yang mana pusat-pusat kebudayaan telah menjadi daerah metropolitan bahkan kearah kawasan industri.
Sehingga hal ini telah memberikan isyarat kepada masyarakat tentang rapuhnya pemahaman yang merupakan pintu terakhir pertahanan terhadap arus globalisasi yang dari waktu ke waktu terus memberi pengaruh yang cukup besar.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Mari kita jaga dan lestarikan adat istiadat dan budaya Port Numbay dengan turut serta dalam FTH ke-IV," kata Mano di kawasan pantai Hamadi, distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Sabtu.
Pembukaan Festival Teluk Humbold ke-IV ditandai dengan pemukulan tifa oleh orang nomor satu di ibu kota Provinsi Papua itu.
Dalam kesempatan itu, Mano yang juga ketua umum klub Persipura Jayapura mengatakan saat ini perkembangan jaman dengan kemajuan teknologi telah membuat berbagai perubahan-perubahan bukan saja pada sisi kehidupan sosial, tetapi juga berdampak pada pergeseran nila-nilai adat, seni dan budaya dalam masyarakat.
Termasuk sejarah mencatat bahwa peran historis kota dan kawasan pesisir telah beralih status dan fungsi yang mana pusat-pusat kebudayaan telah menjadi daerah metropolitan bahkan kearah kawasan industri.
Sehingga hal ini telah memberikan isyarat kepada masyarakat tentang rapuhnya pemahaman yang merupakan pintu terakhir pertahanan terhadap arus globalisasi yang dari waktu ke waktu terus memberi pengaruh yang cukup besar.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012