Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau progres pembangunan Pelabuhan Sanur di Bali, Sabtu, untuk memastikan pembangunan infrastruktur transportasi tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19.
“Pembangunan Pelabuhan Sanur sudah dimulai sejak Desember 2020. Saya berharap pembangunannya bisa diselesaikan pada awal Mei 2022 atau bertepatan dengan libur lebaran, sehingga di masa libur tersebut, orang-orang sudah bisa memanfaatkan fasilitas pelabuhan untuk berlibur, dan beribadah bagi masyarakat sekitar, ke Nusa Penida atau Nusa Lembongan,” kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta.
Menhub mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa di satu sisi harus mengutamakan aspek kesehatan dalam rangka penanganan COVID-19, tetapi di sisi lain pembangunan infrastruktur transportasi juga bisa berjalan baik sesuai dengan rencana.
Baca juga: Menhub lakukan peletakan batu pertama pembangunan dua pelabuhan di Bali (video)
Ia mengungkapkan, Pelabuhan Sanur akan menciptakan konektivitas yang baik antara Sanur dengan Nusa Penida dan Nusa Lembongan yang juga disebut dengan kawasan segitiga emas.
“Sebelumnya kapal-kapal di Sanur berlabuh tanpa dermaga. Dengan adanya pelabuhan ini dapat meningkatkan aspek keselamatan dan kenyamanan dan menjadi budaya baru dalam bertransportasi,” ungkap Menhub.
Menhub menuturkan, kehadiran Pelabuhan Sanur diharapkan akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Dua daerah tersebut juga dibangun pelabuhan yaitu Pelabuhan Bias Munjul dan Pelabuhan Sampalan
“Sanur akan hidup lagi sebagai destinasi wisata bersama dengan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan,” ujarnya.
Pembangunan fasilitas Pelabuhan Laut Sanur dilakukan dalam periode tahun anggaran 2020 – 2022 dengan dana bersumber dari APBN Kemenhub dengan pagu anggaran sebesar Rp 398 miliar.
Baca juga: Komisi V DPR lihat lokasi pembangunan Pelabuhan Sanur
Saat ini progres pembangunan sudah mencapai sekitar 23,5 persen atau lebih cepat dari yang ditargetkan yaitu sekitar 15,6 persen.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Plt. Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
“Pembangunan Pelabuhan Sanur sudah dimulai sejak Desember 2020. Saya berharap pembangunannya bisa diselesaikan pada awal Mei 2022 atau bertepatan dengan libur lebaran, sehingga di masa libur tersebut, orang-orang sudah bisa memanfaatkan fasilitas pelabuhan untuk berlibur, dan beribadah bagi masyarakat sekitar, ke Nusa Penida atau Nusa Lembongan,” kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta.
Menhub mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa di satu sisi harus mengutamakan aspek kesehatan dalam rangka penanganan COVID-19, tetapi di sisi lain pembangunan infrastruktur transportasi juga bisa berjalan baik sesuai dengan rencana.
Baca juga: Menhub lakukan peletakan batu pertama pembangunan dua pelabuhan di Bali (video)
Ia mengungkapkan, Pelabuhan Sanur akan menciptakan konektivitas yang baik antara Sanur dengan Nusa Penida dan Nusa Lembongan yang juga disebut dengan kawasan segitiga emas.
“Sebelumnya kapal-kapal di Sanur berlabuh tanpa dermaga. Dengan adanya pelabuhan ini dapat meningkatkan aspek keselamatan dan kenyamanan dan menjadi budaya baru dalam bertransportasi,” ungkap Menhub.
Menhub menuturkan, kehadiran Pelabuhan Sanur diharapkan akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Dua daerah tersebut juga dibangun pelabuhan yaitu Pelabuhan Bias Munjul dan Pelabuhan Sampalan
“Sanur akan hidup lagi sebagai destinasi wisata bersama dengan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan,” ujarnya.
Pembangunan fasilitas Pelabuhan Laut Sanur dilakukan dalam periode tahun anggaran 2020 – 2022 dengan dana bersumber dari APBN Kemenhub dengan pagu anggaran sebesar Rp 398 miliar.
Baca juga: Komisi V DPR lihat lokasi pembangunan Pelabuhan Sanur
Saat ini progres pembangunan sudah mencapai sekitar 23,5 persen atau lebih cepat dari yang ditargetkan yaitu sekitar 15,6 persen.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Plt. Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021