Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali mempersiapkan dibukanya sektor pariwisata, setelah sempat ditutup karena pandemi Covid-19.

Untuk persiapan itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengundang PHRI, pelaku pariwisata hingga kelompok masyarakat sadar wisata ke rumah jabatannya, di Negara, Selasa.

"Selain menyikapi rencana pembukaan sektor pariwisata di Bali, kami ingin mendapatkan masukan-masukan terkait kendala pariwisata di Jembrana," kata Tamba.

Ia mengatakan, pariwisata Jembrana sebenarnya tidak kalah dengan daerah lain di Bali, namun selama ini terkesan masih jalan sendiri-sendiri.

Menurutnya, selain pelaku pariwisata harus berpikir dan bertindak "out of the box" dalam mengemas paket wisata, juga harus ada keterpaduan antar destinasi wisata.

"Contohnya kalau ada tamu ingin menginap tiga hari di Jembrana, pelaku pariwisata harus mampu menyuguhkan objek-objek wisata yang berbeda selama tiga hari ini. Hal inilah yang masih jarang dilakukan, bahkan pelaku pariwisata cenderung bingung kemana wisatawan harus diajak," katanya.

Karena itu, Pemkab Jembrana bersama-sama pelaku pariwisata, berusaha untuk mengatasi masalah itu, sehingga wisatawan yang datang bisa langsung diarahkan ke sejumlah destinasi pariwisata di daerah tersebut.

Ia mengibaratkan, dengan menata kunjungan ke destinasi pariwisata, Jembrana tidak hanya menjadi lintasan wisatawan, yang hanya meninggalkan asap dan debu.

Terkait objek wisata, Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah Jembrana I Kadek Rondy Ginawan minta pemerintah memperbanyak penujuk arah ke lokasi wisata.

"Selain itu juga bisa dipasang bilboard atau videotron terkait objek wisata di Kabupaten Jembrana," katanya.

Ia juga mengungkapkan, lampu penerangan jalan ke objek wisata yang sering mati, sehingga menyulitkan wisatawan untuk beraktivitas  karena merasa kurang aman dan nyaman.

Pihaknya juga mengusulkan, setiap kunjungan kerja dari daerah lain ke Jembrana, wajib menginap di hotel-hotel daerah tersebut.

"Jangan kunjungan kerja di Jembrana, tapi menginapnya di daerah lain. Dengan adanya tamu dari luar daerah yang melakukan kunjungan kerja di sini, selain bisa diarahkan ke objek wisata, juga bisa menghidupi hotel," katanya.

Strategi promosi juga ia sampaikan, dimana harus dilakukan secara kolektif oleh seluruh pelaku pariwisata serta pemerintah.

Menurutnya, selama ini promosi pariwisata Kabupaten Jembrana cenderung bersifat individual, sehingga kurang mendapatkan perhatian pasar pariwisata.

"Promosi juga harus dilakukan secara kontinyu. Karena itu kami berharap Pemkab Jembrana menyediakan anggaran yang memadai untuk promosi pariwisata," katanya.***1***

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021