Denpasar (Antara Bali) - Pertumbuhan PT Pos Indonesia yang mencapai 18 persen melampaui angka pertumbuhan jasa pengiriman surat dan barang secara nasional yang hanya 4,4 persen per tahun.
    
"Dalam tiga tahun terakhir, kami sudah mampu merebut kembali pasar-pasar kami yang sempat dikuasai oleh perusahaan pengiriman logistik, baik nasional maupun internasional dengan melihat data pertumbuhan itu," kata Dirut PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana di Denpasar, Rabu.
    
Menurut dia, tercapainya angka pertumbuhan yang cukup fantastis itu disebabkan oleh pembenahan sistem pelayanan di BUMN tersebut yang sampai sekarang masih terus berlangsung.

"Pembenahan yang paling mendasar pada TI (teknologi informasi) sehingga pelayanan kami makin kompetitif, tidak saja pada pengiriman surat dan barang, melainkan juga pada pengiriman uang," kata pria asal Kabupaten Bangli, Bali, itu setelah menerima sertifikat ISO 9001:2008, Selasa (17/7) malam.
    
Mardjana menyebutkan bahwa pertumbuhan jasa pengiriman uang di Pos Indonesia mampu mencapai 50 persen per tahun, sedangkan secara nasional hanya 16 persen.  Untuk memberikan pelayanan yang prima dalam jasa pengiriman uang, Pos Indonesia bekerja sama dengan kantor pos yang berada di negara-negara tujuan tenaga kerja Indonesia (TKI), seperti Malaysia, Hong Kong, Taiwan, dan Arab Saudi, selain dengan BNI dan Bank Mandiri yang memiliki kantor cabang di negara-negara tersebut.
    
Pos Indonesia juga menjadi kolektor pajak terbesar berdasarkan nilai transaksi. Oleh sebab itu, Kementerian Keuangan memberikan kepercayaan kepada Pos Indonesia untuk melayani pembayaran pajak secara elektronik bersama Bank Mandiri.
    
Sementara itu, terkait bulan puasa dan Lebaran tahun ini, Pos Indonesia menargetkan peningkatan kiriman surat, terutama kartu lebaran mencapai 20 persen, sedangkan pengiriman uang naik 30-50 persen.(M038)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012