Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengingatkan para pelamar atau peserta seleksi tes CPNS di daerah itu agar jangan mempercayai calo yang menjanjikan bisa membantu lolos tes dengan bayaran tertentu.

"Berhadapan dengan komputer, tak bisa negosiasi dan tak bisa dikasih senyum. Itu tidak akan berpengaruh. Yang bisa membantu para peserta untuk bisa lolos tes adalah usaha dan doa yang terkabulkan," kata Dewa Indra saat meninjau pelaksanaan SKD CPNS di Denpasar, Senin.

Dalam peninjauan tersebut, Dewa Indra didampingi Kepala Kantor Regional X BKN Paulus Dwi Laksono Harjono, Kepala BPSDM Bali I Gede Darmawa dan Kasatpol PP Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi.

Baca juga: Hoaks! Surat BKN tentang pengangkatan CPNS

Kepada peserta tes, Dewa Indra memberi jaminan transparansi pelaksanaan tes karena seluruh tahapannya menggunakan CAT (Computer Assisted Test).

"Selain dua hal itu, usaha dan doa, tidak ada yang bisa membantu. Sekalipun punya kerabat pejabat, tidak akan bisa menolong, termasuk saya juga tidak bisa," ucap pria yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali itu.

Birokrat kelahiran Singaraja ini juga mewanti-wanti para peserta agar jangan sekali-kali percaya pada calo yang mengaku bisa membantu mereka lolos dalam seleksi CPNS dengan bayaran tertentu.

"Tolong sampaikan juga kepada orang tua, jangan percaya kalau tiba-tiba ada yang menjanjikan bisa membantu, itu jelas penipuan. Saya tak ingin ada yang tertipu. Saya berharap tahapan seleksi CPNS berjalan lancar dan bisa diikuti dengan baik oleh para peserta," ujarnya.

Baca juga: Sekda Bali pastikan seleksi CPNS tak ada intervensi

Sementara itu, Kepala Kantor Regional X BKN Paulus Dwi Laksono Harjono mengingatkan para peserta tes mengikuti seluruh aturan pada setiap tahapan seleksi.

"Para peserta jangan sekali-kali mencoba berbuat curang, seperti penggunaan joki atau calo. Karena untuk mengantisipasi hal tersebut, pada pelaksanaan tes CPNS kali ini, BKN menggunakan aplikasi face recognition," ujarnya.

Dengan penambahan aplikasi ini, pada tahapan skrining ketika akan masuk ruang ujian, peserta wajib membuktikan keabsahan diri melalui scan wajah. "Kalau wajahnya beda, otomatis ditolak oleh sistem," ujarnya.

Jika sampai ada yang terbukti memanfaatkan joki, BKN akan memberi sanksi keras berupa 'black list'. "Seumur hidup yang bersangkutan tak akan bisa lagi mengikuti seleksi CPNS, karena basis pendaftaran adalah NIK," ucapnya.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa pengumuman hasil seleksi bisa diakses para peserta melalui website.

"Pengumumannya bisa dipantau dari rumah, ini untuk mencegah kerumunan di masa pandemi. Nanti setelah selesai menjawab, adik-adik catat nilai yang diperoleh untuk memantau perkembangan hasil tes di website," katanya.

Baca juga: Ombudsman Bali minta pendaftar tak percaya iming-iming oknum luluskan tes CPNS

Formasi CPNS untuk Bali pada seleksi tahun ini total mencapai 1.035, yang diperebutkan oleh 24.403 pelamar. Pelaksanaan SKD didukung oleh 200 komputer dan dalam sehari dilaksanakan tiga gelombang tes, sehingga dalam sehari, tes bisa diikuti oleh 600 peserta.

Mengingat banyaknya jumlah peserta, panitia telah menyusun jadwal pelaksanaan SKD. Untuk pelamar CPNS Pemprov Bali, SKD dilaksanakan dari 6 hingga 10 September 2021.

Dilanjutkan dengan pelamar CPNS Kabupaten Buleleng pada 11 – 16 September dan Jembrana pada 17-18 September 2021.

Sedangkan SKD Kabupaten Klungkung digelar tanggal 20-28 September 2021, Karangasem (29 September-2 Oktober), Bangli (3-4 Oktober), Tabanan (6-12 Oktober), dan Denpasar (14-25 Oktober).

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021