PLN Unit Induk Distribusi Bali menyebutkan sebanyak 243.768 pelanggan masih dapat menikmati diskon tarif listrik yang diberikan pemerintah di tengah pandemi COVID-19.
"Stimulus listrik yang diberikan pemerintah melalui PLN telah berlangsung selama 1,5 tahun. Pemberian stimulus tersebut terdiri dari 165.517 pelanggan golongan rumah tangga, 4.251 pelanggan bisnis, 9 pelanggan industri dengan daya 450 VA, dan 71.991 pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA," kata General Manager PLN UID Bali Wayan Udayana di Denpasar, Rabu.
Udayana mengatakan pemberian stimulus ini dirasa sesuai dengan kondisi yang dihadapi masyarakat khususnya saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang masih terus diperpanjang oleh pemerintah.
Ia juga mengatakan bahwa pemberian diskon tarif listrik kepada pelanggan rumah tangga, bisnis, dan industri kecil dengan daya 450 VA sebesar 50 persen serta pelanggan rumah tangga 900 VA bersubsidi sebesar 25 persen bertujuan untuk menstimulus ekonomi yang terpuruk akibat pandemi.
"Stimulus listrik ini juga memberikan pembebasan biaya beban atau abonemen sebesar 50 persen yang diberlakukan bagi pelanggan golongan sosial dengan daya 220 VA, 450 VA, dan 900 VA. Juga pelanggan bisnis dan industri dengan daya 900 VA," ujarnya.
Baca juga: Energy Watch: Stimulus Kelistrikan PLN lebih tepat guna
Udayana juga menjelaskan bahwa pembebasan rekening minimum sebesar 50 persen juga diberlakukan bagi pelanggan golongan sosial, bisnis dan industri dengan daya 1.300 VA ke atas.
Ni Nengah Sudiarti seorang penerima stimulus listrik di Kabupaten Klungkung mengatakan dirinya dan keluarga merasa terbantu atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah ini melalui PLN.
"Kami sehari-hari hanya bekerja di kebun mencari daun pisang untuk dijual, kadang kami juga ke sawah jika ada pekerjaan di sawah, selama ini kami bergantung pada bantuan pemerintah untuk kebutuhan listrik sehari-hari," katanya.
Hal sama juga dikatakan I Gusti Ayu Oka di Gianyar dan I Komang Yuliarta di Bangli, yang sehari-hari adalah buruh serabutan sehingga masa pandemi ini dirinya bersyukur masih dibantu oleh stimulus listrik yang diberikan pemerintah.
"Saya bersyukur masih mendapatkan subsidi tarif listrik di saat menghadapi pandemi COVID-19," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Stimulus listrik yang diberikan pemerintah melalui PLN telah berlangsung selama 1,5 tahun. Pemberian stimulus tersebut terdiri dari 165.517 pelanggan golongan rumah tangga, 4.251 pelanggan bisnis, 9 pelanggan industri dengan daya 450 VA, dan 71.991 pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA," kata General Manager PLN UID Bali Wayan Udayana di Denpasar, Rabu.
Udayana mengatakan pemberian stimulus ini dirasa sesuai dengan kondisi yang dihadapi masyarakat khususnya saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang masih terus diperpanjang oleh pemerintah.
Ia juga mengatakan bahwa pemberian diskon tarif listrik kepada pelanggan rumah tangga, bisnis, dan industri kecil dengan daya 450 VA sebesar 50 persen serta pelanggan rumah tangga 900 VA bersubsidi sebesar 25 persen bertujuan untuk menstimulus ekonomi yang terpuruk akibat pandemi.
"Stimulus listrik ini juga memberikan pembebasan biaya beban atau abonemen sebesar 50 persen yang diberlakukan bagi pelanggan golongan sosial dengan daya 220 VA, 450 VA, dan 900 VA. Juga pelanggan bisnis dan industri dengan daya 900 VA," ujarnya.
Baca juga: Energy Watch: Stimulus Kelistrikan PLN lebih tepat guna
Udayana juga menjelaskan bahwa pembebasan rekening minimum sebesar 50 persen juga diberlakukan bagi pelanggan golongan sosial, bisnis dan industri dengan daya 1.300 VA ke atas.
Ni Nengah Sudiarti seorang penerima stimulus listrik di Kabupaten Klungkung mengatakan dirinya dan keluarga merasa terbantu atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah ini melalui PLN.
"Kami sehari-hari hanya bekerja di kebun mencari daun pisang untuk dijual, kadang kami juga ke sawah jika ada pekerjaan di sawah, selama ini kami bergantung pada bantuan pemerintah untuk kebutuhan listrik sehari-hari," katanya.
Hal sama juga dikatakan I Gusti Ayu Oka di Gianyar dan I Komang Yuliarta di Bangli, yang sehari-hari adalah buruh serabutan sehingga masa pandemi ini dirinya bersyukur masih dibantu oleh stimulus listrik yang diberikan pemerintah.
"Saya bersyukur masih mendapatkan subsidi tarif listrik di saat menghadapi pandemi COVID-19," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021