Denpasar (Antara Bali) - Sedikitnya 33 seniman cilik tampil pada hari terakhir Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-34 di Taman Budaya Denpasar dan mengajak masyarakat melestarikan budaya melalui pementasan kesenian langka.

"Penampilan itu sekaligus sebagai upaya dari kami untuk ikut melestarikan budaya dan mengajak masyarakat mengapresiasi seni budaya," kata Pimpinan Sanggar Karawitan Gender Gangsa Dewa, Ubung Kaja, Denpasar, Ni Ketut Suryatini, Senin.

Pementasan yang mampu menarik perhatian ratusan penonton itu mengetengahkan "Kacarita Gender Gending Rare" atau cerita melalui nyanyian anak - anak dengan iringan gamelan wayang atau "gender".

Selama satu jam pementasan, anak - anak terlihat piawai memainkan alat musik tradisional yang selama ini kerap dibawakan oleh seniman dewasa.

Lantunan suara nyaring dan terdengar cukup ringan itu berpadu dengan nyanyian seorang penyanyi cilik yang membawakan lagu anak - anak. Unsur bercerita dalam Bahasa Bali atau "mesatua" juga tidak terlepas dari penampilan mereka, dengan membawa pesan - pesan moral kepada generasi penerus.
    
Dalam cerita yang diselingi lawakan itu ditampilkan sosok Pan Balang Tamak yang memiliki kecerdikan dan akal di balik perilaku malasnya.(DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012