Denpasar (Antara Bali) - Bali dan Indonesia umumnya memiliki potensi besar dalam seni wayang kulit yang dapat dimanfaatkan sebagai media komunikasi dan sosialisasi pesan-pesan budaya dan pendidikan humaniora.
"Jika potensi wayang kulit itu diberdayakan dengan baik dan benar akan mampu menjadikan kesenian wayang kulit sebagai sumber hiburan, sekaligus media yang komunikatif dalam pembentukan karakter bangsa," kata I Wayan Nardayana, seorang seniman wayang kulit di Denpasar, Minggu.
Alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang kini sebagai seniman dalang yang dikenal secara meluas masyarakat Bali itu berpendapat, dalam mempertahankan sekaligus melestarikan seni wayang kulit perlu pembinaan terhadap pelaku dan pemilik kesenian itu sendiri.
Para dalang wayang kulit diharapkan senantiasa berupaya untuk menyeimbangkan segi-segi tontonan dan tuntunan dalam pagelaran.
Hanya dengan cara seperti itu, kesenian wayang kulit akan mampu memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas kemanusiaan bangsa Indonesia.
I Wayan Nardayana (47), seniman kelahiran Desa Belayu, Marga Kabupaten Tabanan itu dalam melakukan pementasan wayang kulit berhasil melakukan terobosan, dengan mengkolaborasikan unsur tradisi dan kreasi memperkaya pertunjukan wayang kulit.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Jika potensi wayang kulit itu diberdayakan dengan baik dan benar akan mampu menjadikan kesenian wayang kulit sebagai sumber hiburan, sekaligus media yang komunikatif dalam pembentukan karakter bangsa," kata I Wayan Nardayana, seorang seniman wayang kulit di Denpasar, Minggu.
Alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang kini sebagai seniman dalang yang dikenal secara meluas masyarakat Bali itu berpendapat, dalam mempertahankan sekaligus melestarikan seni wayang kulit perlu pembinaan terhadap pelaku dan pemilik kesenian itu sendiri.
Para dalang wayang kulit diharapkan senantiasa berupaya untuk menyeimbangkan segi-segi tontonan dan tuntunan dalam pagelaran.
Hanya dengan cara seperti itu, kesenian wayang kulit akan mampu memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas kemanusiaan bangsa Indonesia.
I Wayan Nardayana (47), seniman kelahiran Desa Belayu, Marga Kabupaten Tabanan itu dalam melakukan pementasan wayang kulit berhasil melakukan terobosan, dengan mengkolaborasikan unsur tradisi dan kreasi memperkaya pertunjukan wayang kulit.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012