Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong Pemerintah Provinsi Bali mempercepat vaksinasi kepada masyarakat setempat, sehingga kekebalan komunal atau herd immunity di daerah wisata tersebut dapat segera terbentuk.

Dengan tercapainya kekebalan komunal, maka industri pariwisata akan segera bangkit karena memberikan rasa aman dan nyaman kepada turis untuk berkunjung ke Bali, kata Wapres Ma’ruf saat memimpin rapat koordinasi dengan Gubernur Bali Wayan Koster dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Provinsi Bali secara daring, Kamis.

"Perlu dipastikan agar herd immunity ini dapat segera tercapai. Selain untuk melindungi warga Bali sendiri, pemenuhan target vaksinasi akan membantu juga meyakinkan para wisatawan bahwa Bali sudah menjadi daerah yang selain indah juga aman," kata Wapres Ma’ruf di Jakarta, Kamis.

Wapres juga mendorong Pemprov Bali dan Satgas COVID-19 setempat untuk meningkatkan pengetesan, pelacakan dan perawatan atau 3T (testing, tracing, treatment) kepada masyarakat.

Baca juga: Menparekraf: Desa wisata mampu jadi lokomotif kebangkitan ekonomi

Meski pengetesan di Bali sudah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO), Wapres mengatakan angka kasus aktif COVID-19 di daerah tersebut masih jauh di atas standar WHO.

"Perlu dilihat kembali dan disesuaikan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri bahwa bila positivity rate-nya di atas 25 persen, maka jumlah tes perlu ditingkatkan menjadi 15.000 per 1.000.000 penduduk," jelasnya.

Sementara itu, terkait pelaksanaan vaksinasi di Bali, Wayan Koster melaporkan suntikan dosis pertama untuk masyarakat telah mencapai target yakni lebih dari 70 persen penduduk Bali.

"Yang sudah divaksin suntik pertama, kami laporkan sudah melebihi tiga juta orang, yaitu 3.046.886 orang," kata Wayan.

Baca juga: Menparekraf : Baru 5 persen pelaku pariwisata divaksin COVID-19

Selanjutnya, suntikan vaksin COVID-19 dosis kedua telah diberikan kepada 870.838 orang atau hampir 27 persen dari target sasaran.

"Antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi ini sangat tinggi. Vaksinasinya berbasis banjar dan berbasis komunitas sehingga percepatannya itu dapat dilakukan dan targetnya menjadi bisa dicapai," ujarnya.

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021