Peselancar Indonesia Rio Waida terus melakukan berbagai persiapan dan latihan di Pulau Bali menjelang berlaga dalam ajang Olimpiade Tokyo akhir Juli.
"Persiapan saya saat ini sangat bagus, setiap hari berlatih dan badan saya juga sehat dan fit," kata Rio Waida di Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Rio Waida setiap hari melakukan latihan di Pantai Legian, Bali bersama atlet tim surfing Indonesia lainnya yaitu I Ketut Agus Aditya Putra guna memantapkan persiapan sebelum berangkat ke Jepang pada 17 Juli mendatang.
Pada Olimpiade Tokyo, tim surfing Indonesia mengirimkan dua orang atletnya yaitu Rio Waida yang telah dinyatakan lolos kualifikasi serta I Ketut Agus Aditya Putra sebagai atlet alternate atau atlet pengganti yang memiliki kemungkinan berlaga apabila ada atlet lain yang telah lolos kualifikasi namun tidak dapat bertanding karena sakit atau mengalami cedera.
"Sebentar lagi sudah akan berangkat menuju Olimpiade, pagi saya latihan di pantai dan sore latihan di gym. Saya harus tetap fokus dalam latihan dan fokus juga agar tidak mengalami cedera," kata Rio Waida menambahkan.
Baca juga: Timnas bulu tangkis Indonesia untuk Olimpiade latihan ringan di kamar
Rio menambahkan, untuk persiapan dirinya akan fokus untuk berlatih di ombak yang kecil karena nantinya diperkirakan ombak yang ada di perairan Jepang saat Olimpiade akan memiliki karakter yang kecil dan pendek.
"Kesulitan ombak kecil itu biasanya bagi peselancar gerakannya nanti tidak semudah di ombak yang besar karena ombaknya tidak ada tenaga," katanya menegaskan.
Meski tantangan yang dihadapi bakal tidak mudah, Rio Waida menegaskan pada kejuaraan olahraga multi event terbesar di dunia itu dirinya berharap mampu memberikan yang terbaik dan menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia
"Targetnya tentu saja emas. Persaingan memang ketat, semua atletnya bagus. Tapi saya optimis dan fokus terhadap persiapan diri saya sendiri," ujarnya.
Sementara itu, pelatih Tim Surfing Indonesia Tipi Jabrik menjelaskan, saat ini persiapan dan kondisi Rio Waida sangat prima dan gerakan-gerakannya di Pantai Legian saat melakukan latihan sudah mendekati sempurna.
"Kami sangat yakin dengan kondisi dan kesiapan Rio Waida. Keadaan fisiknya sangat baik, equipment yang digunakan kami lihat itu juga sudah sangat menyatu dengan permainannya Rio," katanya.
Ia menjelaskan, kondisi ombak kecil di Jepang yang diperkirakan terjadi saat Olimpiade nanti, sebenarnya juga bukan merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi Rio Waida.
Baca juga: Presiden lepas kontingen Indonesia ke Olimpiade Tokyo 2021
"Karena menurut kami, Rio itu memiliki kemampuan yang bagus mulai dari ombak kecil, ombak menengah sampai ombak yang besar. Rio juga memiliki kelebihan yaitu kecepatannya di ombak kecil. Jadi kami cukup yakin, meskipun nanti di sana ombaknya kecil," katanya menambahkan.
Tipi Jabrik menambahkan, persaingan cabang olahraga surfing di level Olimpiade memang sangat ketat. Namun menurutnya, dalam surfing semua atlet memiliki kesempatan yang sama dan sangat bergantung pada kondisi alam.
"50 persen dari atlet, 50 persen dari alam. Kalau alam bilang Rio menang, maka dia juara, tapi kalau alam bilang Rio kalah kita tidak bisa apa-apa. Ada atau tidaknya ombak pada saat hit Rio itu alam yang menentukan. Kami sangat berharap dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, mudah-mudahan kami bisa membawa pulang medali," pungkas Tipi Jabrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Persiapan saya saat ini sangat bagus, setiap hari berlatih dan badan saya juga sehat dan fit," kata Rio Waida di Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Rio Waida setiap hari melakukan latihan di Pantai Legian, Bali bersama atlet tim surfing Indonesia lainnya yaitu I Ketut Agus Aditya Putra guna memantapkan persiapan sebelum berangkat ke Jepang pada 17 Juli mendatang.
Pada Olimpiade Tokyo, tim surfing Indonesia mengirimkan dua orang atletnya yaitu Rio Waida yang telah dinyatakan lolos kualifikasi serta I Ketut Agus Aditya Putra sebagai atlet alternate atau atlet pengganti yang memiliki kemungkinan berlaga apabila ada atlet lain yang telah lolos kualifikasi namun tidak dapat bertanding karena sakit atau mengalami cedera.
"Sebentar lagi sudah akan berangkat menuju Olimpiade, pagi saya latihan di pantai dan sore latihan di gym. Saya harus tetap fokus dalam latihan dan fokus juga agar tidak mengalami cedera," kata Rio Waida menambahkan.
Baca juga: Timnas bulu tangkis Indonesia untuk Olimpiade latihan ringan di kamar
Rio menambahkan, untuk persiapan dirinya akan fokus untuk berlatih di ombak yang kecil karena nantinya diperkirakan ombak yang ada di perairan Jepang saat Olimpiade akan memiliki karakter yang kecil dan pendek.
"Kesulitan ombak kecil itu biasanya bagi peselancar gerakannya nanti tidak semudah di ombak yang besar karena ombaknya tidak ada tenaga," katanya menegaskan.
Meski tantangan yang dihadapi bakal tidak mudah, Rio Waida menegaskan pada kejuaraan olahraga multi event terbesar di dunia itu dirinya berharap mampu memberikan yang terbaik dan menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia
"Targetnya tentu saja emas. Persaingan memang ketat, semua atletnya bagus. Tapi saya optimis dan fokus terhadap persiapan diri saya sendiri," ujarnya.
Sementara itu, pelatih Tim Surfing Indonesia Tipi Jabrik menjelaskan, saat ini persiapan dan kondisi Rio Waida sangat prima dan gerakan-gerakannya di Pantai Legian saat melakukan latihan sudah mendekati sempurna.
"Kami sangat yakin dengan kondisi dan kesiapan Rio Waida. Keadaan fisiknya sangat baik, equipment yang digunakan kami lihat itu juga sudah sangat menyatu dengan permainannya Rio," katanya.
Ia menjelaskan, kondisi ombak kecil di Jepang yang diperkirakan terjadi saat Olimpiade nanti, sebenarnya juga bukan merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi Rio Waida.
Baca juga: Presiden lepas kontingen Indonesia ke Olimpiade Tokyo 2021
"Karena menurut kami, Rio itu memiliki kemampuan yang bagus mulai dari ombak kecil, ombak menengah sampai ombak yang besar. Rio juga memiliki kelebihan yaitu kecepatannya di ombak kecil. Jadi kami cukup yakin, meskipun nanti di sana ombaknya kecil," katanya menambahkan.
Tipi Jabrik menambahkan, persaingan cabang olahraga surfing di level Olimpiade memang sangat ketat. Namun menurutnya, dalam surfing semua atlet memiliki kesempatan yang sama dan sangat bergantung pada kondisi alam.
"50 persen dari atlet, 50 persen dari alam. Kalau alam bilang Rio menang, maka dia juara, tapi kalau alam bilang Rio kalah kita tidak bisa apa-apa. Ada atau tidaknya ombak pada saat hit Rio itu alam yang menentukan. Kami sangat berharap dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, mudah-mudahan kami bisa membawa pulang medali," pungkas Tipi Jabrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021