Denpasar (Antara Bali) - Diplomasi seni budaya yang dilakukan beberapa seniman Indonesia melalui kolaborasi dengan seniman mancanegara merupakan salah satu cara memperkuat hubungan bilateral antarnegara.

Ha litu terlihat pada arena Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-34 yang selain untuk memperkenalkan budaya suatu negara tetapi juga memadukan hasil karya seni sehingga menjadi unik dan baru.

"Dialog budaya sangat penting bagi seniman Indonesia, karena mereka bisa mendapatkan inspirasi, begitu pula dengan seniman asing. Saya kira dengan adanya sebuah kolaborasi akan terjadi interaksi seniman yang semakin intens ke depan," kata Budayawan Prof Dr I Wayan Dibia di Denpasar, Sabtu.

Menurut Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu masyarakat harus menyambut gembira perpaduan dua seni beda negara karena memberi inspirasi untuk menciptakan hubungan persaudaraan lebih erat antarnegara.

Biasanya kolaborasi akan semakin mudah dilakukan jika ada dua budaya yang mirip dan bisa disatukan menjadi kreasi seni yang unik, segar, dan baru, ujarnya.

Senada dengan Prof Wayan Dibia, Konsul Jenderal Jepang di Denpasar, Minoru Shirota mengungkapkan bahwa melalui kolaborasi budaya bisa mempererat hubungan dua negara.

"Saya rasa kolaborasi seni yang berhasil bisa membuat warga dari kedua negara bisa lebih dekat, bergaul lebih erat, melalui kolaborasi baru. Pastinya itu bisa mempererat hubungan dua negara," kata Minoru Shirota.

Dia mengharapkan perpaduan seni bisa dilakukan lebih lanjut yang tak hanya merambah satu bidang saja melainkan memadukan bermacam-macam karya.

Jepang merupakan salah satu negara yang cukup sering tampil pada arena PKB baik untuk memperkenalkan budayanya maupun melakukan kolaborasi dengan seniman Indonesia khusunya di Bali.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012