Denpasar (Antara Bali) - Dua warga negara Prancis, Isabelle Frebourg (52) dan Bruno Frebourg (55), melakukan perjalanan keliling dunia dengan mengendarai sepeda karena ingin berwisata tanpa menimbulkan polusi.
Mereka merupakan pasangan suami istri yang berangkat dari Baillel, sebuah kota kecil sekitar 100 kilometer dari Paris sejak 8 April 2006.
"Kami ingin menemui orang-orang dan tradisi baru tanpa harus menggunakan mobil, bensin, tanpa polusi, dan itu menyehatkan," kata Bruno Frebourg saat tiba di Konsul Kehormatan Prancis di Sanur, Denpasar, Kamis.
Untuk pertama kalinya mereka menginjakkan kaki di Denpasar, setelah tiba di Indonesia pada Januari 2012 melalui Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pria yang berprofesi sebagai perancang grafis itu mengaku sangat mencintai alam dan suka berpetualang.
Ide berkeliling dunia dengan menggunakan sepeda muncul tatkala dirinya ingin berkontribusi pada bumi karena saat ini dunia semakin diliputi kekhawatiran akan ancaman pemanasan global.
Perjalanan keliling dunia itu diawali dengan menyinggahi beberapa kota dan negara di Eropa, yakni Jerman, Kroasia, Serbia, masuk ke Asia melalui Turki, kemudian ke Lebanon menuju Jordania melewati China. Setelah itu menyeberang ke Jepang dan Filipina hingga singgah di Malaysia dan tiba di Kalimantan Barat, total menyinggahi 45 negara.
Selama perjalanan melintasi belahan dunia, pasangan itu mendapat berbagai tantangan seperti cuaca ekstrim di Serbia. Namun mereka merasa beruntung karena selama perjalanan sama sekali tidak menginap di hotel melainkan diterima sebagai tamu di rumah warga di setiap negara yang disinggahi.
Selama enam tahun perjalanan, sepeda kedua orang itu dilengkapi kotak obat, peralatan mekanik, hingga pakaian hangat.
Menurut Bruno, pihaknya telah mengganti ban sepedanya hingga empat kali. Setiap penggantian ban sepeda, setara dengan menempuh sekitar 25 ribu kilometer. Sementara rantai sepeda sudah diganti tujuh kali. Setiap penggantian rantai setara dengan menempuh sekitar 10 ribu kilometer.
Mereka mengaku sangat terkesan budaya Indonesia, terutama mengenai makanan, keramahan, serta upacara keagamaan yang baru pertama kali disaksikan di Pulau Dewata.
Isabelle Frebourg dan Bruno Frebourg menjadwalkan pada 2 Juli mendatang melanjutkan perjalanan menuju Darwin , Australia.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Mereka merupakan pasangan suami istri yang berangkat dari Baillel, sebuah kota kecil sekitar 100 kilometer dari Paris sejak 8 April 2006.
"Kami ingin menemui orang-orang dan tradisi baru tanpa harus menggunakan mobil, bensin, tanpa polusi, dan itu menyehatkan," kata Bruno Frebourg saat tiba di Konsul Kehormatan Prancis di Sanur, Denpasar, Kamis.
Untuk pertama kalinya mereka menginjakkan kaki di Denpasar, setelah tiba di Indonesia pada Januari 2012 melalui Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pria yang berprofesi sebagai perancang grafis itu mengaku sangat mencintai alam dan suka berpetualang.
Ide berkeliling dunia dengan menggunakan sepeda muncul tatkala dirinya ingin berkontribusi pada bumi karena saat ini dunia semakin diliputi kekhawatiran akan ancaman pemanasan global.
Perjalanan keliling dunia itu diawali dengan menyinggahi beberapa kota dan negara di Eropa, yakni Jerman, Kroasia, Serbia, masuk ke Asia melalui Turki, kemudian ke Lebanon menuju Jordania melewati China. Setelah itu menyeberang ke Jepang dan Filipina hingga singgah di Malaysia dan tiba di Kalimantan Barat, total menyinggahi 45 negara.
Selama perjalanan melintasi belahan dunia, pasangan itu mendapat berbagai tantangan seperti cuaca ekstrim di Serbia. Namun mereka merasa beruntung karena selama perjalanan sama sekali tidak menginap di hotel melainkan diterima sebagai tamu di rumah warga di setiap negara yang disinggahi.
Selama enam tahun perjalanan, sepeda kedua orang itu dilengkapi kotak obat, peralatan mekanik, hingga pakaian hangat.
Menurut Bruno, pihaknya telah mengganti ban sepedanya hingga empat kali. Setiap penggantian ban sepeda, setara dengan menempuh sekitar 25 ribu kilometer. Sementara rantai sepeda sudah diganti tujuh kali. Setiap penggantian rantai setara dengan menempuh sekitar 10 ribu kilometer.
Mereka mengaku sangat terkesan budaya Indonesia, terutama mengenai makanan, keramahan, serta upacara keagamaan yang baru pertama kali disaksikan di Pulau Dewata.
Isabelle Frebourg dan Bruno Frebourg menjadwalkan pada 2 Juli mendatang melanjutkan perjalanan menuju Darwin , Australia.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012