Denpasar (Antara Bali) - Produksi beras merah tidak hanya dinikmati sebagai bahan utama makanan, namun bisa diolah menjadi minuman teh dan kopi seperti diproduksi petani di kawasan sawah berundak warisan budaya dunia Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan.

"Ide membuat teh dan kopi dari beras merah itu muncul setelah banyak ditemukan produksi pertanian tersebut yang kondisi butirannya tidak utuh atau bahkan hancur," kata pembuat teh dan kopi beras merah, Grace M. Tarjoto, di Denpasar, Kamis.

Insinyur kimia yang kini serius menjadi petani beras merah itu menjelaskan, proses pembuatan teh dan kopi tersebut cukup sederhana. Beras merah yang tidak utuh dan hancur dikumpulkan untuk kemudian dibersihkan.

Beras merah itu kemudian disangrai hingga timbul aroma dan diaduk selama sekitar lima menit. Setelah diangkat dan didinginkan, selanjutnya dikemas ke dalam plastik.

Beras merah yang sudah disangrai pun bisa langsung disaring untuk dijadikan minuman teh. Sementara untuk pembuatan kopi, tinggal ditambahkan lima persen kopi arabika sebagai penambah aroma.

Teh dan kopi dari beras merah tidak hanya diminati masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan asing yang berkunjung ke kawasan sawah berundak di Jatiluwih, ujar Grace.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012