Sebanyak 14 rumah di Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami rusak ringan akibat gempa bermagnitudo 5,3 dengan kedalaman 48 kilomter yang menerjang wilayah ini pada Senin sekitar pukul 05.15 WIB, sedangkan di Kabupaten Bantul juga tercatat tiga bangunan rusak akibat gempa itu.

Kepala Desa Girisekar Sutarpan di Gunung Kidul, Senin mengatakan berdasarkan hasil pendataan petugas pasca gempa  tercatat ada 14 rumah milik rumah warga yang rusak ringan.

"Kerusakan masih riangan, seperti genting jatuh dan dinding rumah retak. Saat ini, sudah dalam pengkondisian tim reaksi cepat (TRC) desa dan kabupaten," kata Sutarpan.

Baca juga: Warga Yogyakarta berhamburan akibat gempa 5,3 magnitudo

Dampak kerusakan paling parah terjadi di Dusun Bali, Desa Girisekar ada 10 rumah dan satu masjid yang rusak ringan, yakni genting rumah yang berjatuhan.

"Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul untuk tindakan selanjutnya atas dampak gempa tadi pagi," katanya.

Sementara itu, salah satu pemilik rumah warga yang rusak akibat gempa di Desa Girisekar Agung Nugroho mengatakan gempat berlangsung cepat hampir satu menit dengan kekuatan kencang.

Ia dan keluarganya langsung berlari menyelamatkan diri. Dirinya hanya bisa berharap ada bantuan dari Pemkab Gunung Kidul untuk memperbaiki rumah miliknya yang rusak ringan.

"Kami berharap ada bantuan dari pemkab untuk meringankan beban kami memperbaiki rumah yang rusak," katanya.


Kerusakan di Bantul
Sementara itu, gempa dengan magnitudo 5,1 yang terjadi di selatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga menyebabkan tiga bangunan rusak ringan di wilayah Kabupaten Bantul.

"Rusak ringan pada bagian atap atau genteng," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Aka Luk Luk Firmansyah saat dihubungi di Bantul.

Menurut dia, bangunan yang rusak akibat gempa terdiri atas masjid, gedung pemerintah kelurahan, dan rumah toko di Desa Srihardono, Kecamatan Pundong dan Desa Selopamioro di Kecamatan Imogiri.

Baca juga: BMKG: Gempa-tsunami di Pantai Selatan Jatim bersifat potensi, bukan prediksi

Ia menuturkan bahwa gempa membuat warga kaget dan berhamburan keluar rumah namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

"Alhamdulillah tidak ada laporan (korban jiwa)," katanya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Senin pukul 05.15 WIB terjadi gempa di selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul.

BMKG menyatakan gempa yang pusatnya berada di laut sekira 66 km arah selatan Wonosari pada kedalaman 61 km itu magnitudonya 5,3 dan kemudian memutakhirkannya menjadi 5,1.

Gempa yang tidak berpotensi menimbulkan tsunami itu getarannya dirasakan di Bantul, Gunung Kidul, Sleman, dan Yogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta; Purworejo, Klaten, Solo, Kebumen, Cilacap, dan Banjarnegara di Jawa Tengah; serta Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Nganjuk, dan Malang di Jawa Timur.
 

 

Pewarta: Sutarmi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021