Ketua Umum Kadin Sultra, Anton Timbang, memastikan Presiden Joko Widodo akan hadir membuka secara resmi Munas Kadin VIII di Kendari, pada 30 Juni 2021.
Menurut Anton Timbang dalam rilisnya yang diterima di Kendari, Sabtu, menyebutkan, penyelenggaraan Munas Kadin VIII juga sudah mendapat izin dari Satgas COVID-19 Kendari dan Pemprov Sultra.
"Jadi Kepala Sekretariat Kepresidenan Bapak Heru telah mengutus protokoler kepresidenan ke Kota Kendari meninjau lokasi, untuk memastikan kesiapan lokasi terkait kehadiran Bapak Presiden di acara pembukaan Munas ke VIII Kadin Indonesia," jelas Anton Timbang.
"Pak Presiden akan hadir. Saya kembali menegaskan ini karena banyak berita hoaks yang mengatakan Presiden tidak akan datang. Utusan kepala sekretariat protokoler telah melihat semua tempat yang akan dikunjungi. Misalnya, di halaman kantor Gubernur, Masjid Al Alam, Kolam Resistensi juga Hotel Claro," ujar Anton.
Ia menambahkan, Presiden nantinya akan melihat pelaksanaan vaksinasi massal dilanjutkan dengan pengarahan terhadap Forkopimda Provinsi dan Forkopimda Kabupaten/Kota se Sultra.
Presiden lalu menuju pelataran Masjid Al Alam, lokasi pembukaan Munas VIII Kadin Indonesia.
"Jadwal sudah ada. Sekarang kami terus bekerja sebab kami ingin sukses menjadi pelaksana. Pak Presiden tidak bermalam, karena besoknya 1 Juli, bertepatan dengan hari Bhayangkara," terangnya.
Sebagai tuan rumah pelaksana, lanjut pria yang juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sultra ini, persiapan panitia lokal kini telah mencapai lebih dari 90 persen.
Semua sudah siap, tinggal menunggu dari panitia pusat untuk mempersiapkan bahan-bahan saat rapat pleno. "Mulai penjemputan, penginapan, acara hingga pemulangan panitia sangat, sangat siap," ujarnya.
Terkait izin dari Gugus Tugas, Anton mengaku telah mendapat rekomendasi untuk menggelar Munas Kadin dengan menerapkan protokol kesehatan super ketat.
"Kita tidak menginginkan adanya klaster Munas Kadin. Tidak pandang bulu kalau mau masuk hotel dan area Munas harus PCR. Jadi dua kali PCR," katanya.
Anton juga mengungkapkan, sebelumnya telah menyampaikan kepada Gugus Tugas agar bersurat ke Kadin Indonesia meminta utusan peserta hanya 5 orang. Tiga peserta, dua peninjau. Bahkan Ketum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani, sudah menyurat ke setiap Kadin Provinsi.
Peserta Munas sebanyak 132 orang, ditambah panitia kurang lebih 200 orang. Sementara kapasitas lokasi Muans bisa menampung sampai 1.500 orang. "Artinya kami siap dan lokasi sudah memenuhi syarat," jelasnya.
Anton menambahkan, Kadin Sultra pun telah mendapatkan rekomendasi Gubernur dalam rangka pelaksanaan Munas.
"Di Sultra ini bukan hanya Munas Kadin. Namun banyak agenda nasional yang telah sukses terlaksana di Bumi Anoa. Bahkan banyak juga agenda internasional. Jadi mari bersama kita sukseskan Munas Kadin," kata Anton.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Menurut Anton Timbang dalam rilisnya yang diterima di Kendari, Sabtu, menyebutkan, penyelenggaraan Munas Kadin VIII juga sudah mendapat izin dari Satgas COVID-19 Kendari dan Pemprov Sultra.
"Jadi Kepala Sekretariat Kepresidenan Bapak Heru telah mengutus protokoler kepresidenan ke Kota Kendari meninjau lokasi, untuk memastikan kesiapan lokasi terkait kehadiran Bapak Presiden di acara pembukaan Munas ke VIII Kadin Indonesia," jelas Anton Timbang.
"Pak Presiden akan hadir. Saya kembali menegaskan ini karena banyak berita hoaks yang mengatakan Presiden tidak akan datang. Utusan kepala sekretariat protokoler telah melihat semua tempat yang akan dikunjungi. Misalnya, di halaman kantor Gubernur, Masjid Al Alam, Kolam Resistensi juga Hotel Claro," ujar Anton.
Ia menambahkan, Presiden nantinya akan melihat pelaksanaan vaksinasi massal dilanjutkan dengan pengarahan terhadap Forkopimda Provinsi dan Forkopimda Kabupaten/Kota se Sultra.
Presiden lalu menuju pelataran Masjid Al Alam, lokasi pembukaan Munas VIII Kadin Indonesia.
"Jadwal sudah ada. Sekarang kami terus bekerja sebab kami ingin sukses menjadi pelaksana. Pak Presiden tidak bermalam, karena besoknya 1 Juli, bertepatan dengan hari Bhayangkara," terangnya.
Sebagai tuan rumah pelaksana, lanjut pria yang juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sultra ini, persiapan panitia lokal kini telah mencapai lebih dari 90 persen.
Semua sudah siap, tinggal menunggu dari panitia pusat untuk mempersiapkan bahan-bahan saat rapat pleno. "Mulai penjemputan, penginapan, acara hingga pemulangan panitia sangat, sangat siap," ujarnya.
Terkait izin dari Gugus Tugas, Anton mengaku telah mendapat rekomendasi untuk menggelar Munas Kadin dengan menerapkan protokol kesehatan super ketat.
"Kita tidak menginginkan adanya klaster Munas Kadin. Tidak pandang bulu kalau mau masuk hotel dan area Munas harus PCR. Jadi dua kali PCR," katanya.
Anton juga mengungkapkan, sebelumnya telah menyampaikan kepada Gugus Tugas agar bersurat ke Kadin Indonesia meminta utusan peserta hanya 5 orang. Tiga peserta, dua peninjau. Bahkan Ketum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani, sudah menyurat ke setiap Kadin Provinsi.
Peserta Munas sebanyak 132 orang, ditambah panitia kurang lebih 200 orang. Sementara kapasitas lokasi Muans bisa menampung sampai 1.500 orang. "Artinya kami siap dan lokasi sudah memenuhi syarat," jelasnya.
Anton menambahkan, Kadin Sultra pun telah mendapatkan rekomendasi Gubernur dalam rangka pelaksanaan Munas.
"Di Sultra ini bukan hanya Munas Kadin. Namun banyak agenda nasional yang telah sukses terlaksana di Bumi Anoa. Bahkan banyak juga agenda internasional. Jadi mari bersama kita sukseskan Munas Kadin," kata Anton.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021