Ribuan suporter tim Persebaya turun ke jalanan memadati area kawasan menuju Jalan Tambaksari untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-94 yang merupakan tim kebanggaan mereka sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari.
Pantauan ANTARA Surabaya, sejak Kamis malam sekitar pukul 22.00 WIB, suporter yang dikenal dengan sebutan bonek itu berbondong-bondong dan bertahap menuju kawasan tempat berdirinya Stadion Gelora 10 November tersebut.
Namun, polisi yang dibantu petugas gabungan telah melakukan penyekatan di titik-titik menuju Jalan Tambaksari sejak sore dengan harapan tak ada kerumunan untuk menghindari penyebaran COVID-19.
Karena tak bisa masuk ke kawasan yang dikenal dengan sejarah Persebaya itu, ribuan suporter mencoba memaksa masuk dari arah Jalan Ngaglik maupun Jalan Kapas Krampung.
Bahkan, sempat terjadi pembubaran paksa, agar para suporter itu mundur dan tidak memaksa berkumpul.
Kendati sebenarnya telah ada imbauan dari berbagai pihak, seperti manajemen, pemain, kepolisian, hingga koordinator suporter agar tak ada perayaan besar-besaran di Tambaksari, namun masih banyak yang nekat.
"Mohon setelah pukul 00.00 WIB membubarkan diri," kata Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Jhonny Eddison Isir melalui pengeras suara, saat memimpin pengamanan yang berpusat di pertigaan Jalan Kapas Krampung Surabaya, Jumat dini hari.
Baca juga: Empat pemain Persebaya dinyatakan positif COVID-19
Polisi hanya bisa melakukan pengamanan dengan pendekatan humanis agar para bonek tidak menimbulkan kerusuhan dan menjalar ke mana-mana.
Mereka dibiarkan bernyanyi serta menyalakan kembang api tepat pukul 00.00 WIB, dan Kapolrestabes Isir mengimbau agar setelah itu para bonek membubarkan diri dan langsung pulang ke rumah masing-masing.
Setelah melewati tengah malam, para suporter yang mayoritas datang berkelompok dan mengendarai kendaraan roda dua kembali ke tempat masing-masing.
Kendati terdapat pengumpulan massa, namun ada sejumlah komunitas bonek yang menggelar peringatan HUT dengan cara sederhana di beberapa titik.
Seperti yang terpantau di Jalan Rajawali, beberapa bonek menggelar tasyakuran dengan cara potong tumpeng dan berdoa demi kesuksesan Persebaya.
Sementra itu, Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Anton Elfrino Trisanto mengatakan pengamanan ulang tahun Persebaya dikerahkan sebanyak 2.500 personel yang disebar khususnya di wilayah perbatasan Kota Surabaya.
"Sejak sore tadi kami menghalau bonek yang datang dari luar Surabaya agar tidak masuk ke dalam kota. Di kawasan perbatasan ada banyak bonek yang tertahan. Tapi paling banyak ya memang terpusat di kawasan Tambak Sari ini," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Pantauan ANTARA Surabaya, sejak Kamis malam sekitar pukul 22.00 WIB, suporter yang dikenal dengan sebutan bonek itu berbondong-bondong dan bertahap menuju kawasan tempat berdirinya Stadion Gelora 10 November tersebut.
Namun, polisi yang dibantu petugas gabungan telah melakukan penyekatan di titik-titik menuju Jalan Tambaksari sejak sore dengan harapan tak ada kerumunan untuk menghindari penyebaran COVID-19.
Karena tak bisa masuk ke kawasan yang dikenal dengan sejarah Persebaya itu, ribuan suporter mencoba memaksa masuk dari arah Jalan Ngaglik maupun Jalan Kapas Krampung.
Bahkan, sempat terjadi pembubaran paksa, agar para suporter itu mundur dan tidak memaksa berkumpul.
Kendati sebenarnya telah ada imbauan dari berbagai pihak, seperti manajemen, pemain, kepolisian, hingga koordinator suporter agar tak ada perayaan besar-besaran di Tambaksari, namun masih banyak yang nekat.
"Mohon setelah pukul 00.00 WIB membubarkan diri," kata Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Jhonny Eddison Isir melalui pengeras suara, saat memimpin pengamanan yang berpusat di pertigaan Jalan Kapas Krampung Surabaya, Jumat dini hari.
Baca juga: Empat pemain Persebaya dinyatakan positif COVID-19
Polisi hanya bisa melakukan pengamanan dengan pendekatan humanis agar para bonek tidak menimbulkan kerusuhan dan menjalar ke mana-mana.
Mereka dibiarkan bernyanyi serta menyalakan kembang api tepat pukul 00.00 WIB, dan Kapolrestabes Isir mengimbau agar setelah itu para bonek membubarkan diri dan langsung pulang ke rumah masing-masing.
Setelah melewati tengah malam, para suporter yang mayoritas datang berkelompok dan mengendarai kendaraan roda dua kembali ke tempat masing-masing.
Kendati terdapat pengumpulan massa, namun ada sejumlah komunitas bonek yang menggelar peringatan HUT dengan cara sederhana di beberapa titik.
Seperti yang terpantau di Jalan Rajawali, beberapa bonek menggelar tasyakuran dengan cara potong tumpeng dan berdoa demi kesuksesan Persebaya.
Sementra itu, Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Anton Elfrino Trisanto mengatakan pengamanan ulang tahun Persebaya dikerahkan sebanyak 2.500 personel yang disebar khususnya di wilayah perbatasan Kota Surabaya.
"Sejak sore tadi kami menghalau bonek yang datang dari luar Surabaya agar tidak masuk ke dalam kota. Di kawasan perbatasan ada banyak bonek yang tertahan. Tapi paling banyak ya memang terpusat di kawasan Tambak Sari ini," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021