Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai bisnis fesyen di Indonesia sudah saatnya berinovasi dan berkolaborasi di tengah pandemi COVID sekarang ini.

"Fesyen menjadi salah satu dari tiga sektor andalan dalam ekonomi kreatif dan juga menjadi salah satu unggulan ekspor kita," kata Menparekraf Sandiaga Uno, saat webinar bertajuk "Sustainable Fashionpreneurship: The New Era of Fashionpreneurship" yang diselenggarakan Mata Garuda, organisasi penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan, pada rilis di Jakarta, Sabtu.

Selain Menparekraf, webinar sebagai bagian Business Fair 2021 itu menghadirkan pembicara Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih; Direktur Smesco Kemenkop-UKM Leonard Theosabrata; Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Hanifah Makarim; dan Vice President PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Kurniawan Lukminto.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan inovasi dan kolaborasi dibutuhkan agar desainer dan industri fesyen bisa bersaing di kancah internasional.

Baca juga: Menparekraf kembangkan wisata edukasi di Ubud Bali

Kemenparekraf, ujarnya, siap memfasilitasi para pelaku usaha fesyen.

Sementara itu Dewitri Anggraini dari Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf, menyampaikan ekonomi kreatif, khususnya susbsektor fesyen dapat berperan dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Hal ini mencakup bagaimana bisnis fesyen dapat memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM), mengurangi sampah, dan juga meningkatkan kolaborasi.

"Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan bahan baku daur ulang untuk menjaga kelestarian alam," ujar Dewitri.

Ketua Business Fair 2021 Zaid Hanan mengatakan dari acara webinar ini diharapkan mampu menghadirkan inovasi dan jejaring kolaborasi baru yang nantinya diwadahi pemerintah selaku fasilitator dan pelaku bisnis garmen di Indonesia.

Baca juga: Menparekraf: 'Work from Bali' beri 'multiplier effect'

Acara ini juga bertujuan bisa mengumpulkan ide dan inisiasi bisnis terbaik dengan mengusung nilai keberlanjutan mengingat industri fesyen merupakan salah satu industri penyumbang banyak sampah yang berakibat buruk bagi kelangsungan lingkungan.

"Diharapkan dengan menghadirkan regulator dalam webinar ini, mampu menjawab kegelisahan yang sedang dihadapi para pebisnis fesyen di Indonesia saat ini," ujarnya.

Business Fair merupakan serangkaian acara yang diadakan Mata Garuda LPDP, dengan tujuan menjadi wadah bertukar pikiran, kolaborasi, dan dukungan terhadap ekosistem bisnis bagi penerima beasiswa LPDP dan masyarakat umum, guna menciptakan wirausaha baru yang kuat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Acara ini diadakan dalam rangka upaya Mata Garuda menjadi organisasi yang mandiri secara finansial dan mempunyai impact nyata ke masyarakat umum lewat kegiatan usahanya," ujar Zaid.

Business Fair 2021 yang telah digelar sejak Januari 2021, diawali dengan forum diskusi bisnis hingga pameran bisnis yang difasilitasi juga oleh Bank OCBC.
 

Pewarta: Kelik Dewanto

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021