Jambi (Antara Bali) - Keberadaan Bandar Udara di kota Murabungo yang diresmikan oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus pada pekan lalu dinilai Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jambi akan memberikan dampak positif khususnya di sektor pariwisata dan bisnis jasa terhadap keberadaan Merangin dan Kerinci yang selama ini terpencil.
"Kalau Bandara Bungo nanti selesai dibangun, kita yakin akan sangat memberi dampak positif terhadap perkembangan sektor kepariwisataan dan bisnis jasa bagi dua kabupaten dan satu kota paling barat Provinsi Jambi yakni Merangin, Kerinci dan Sungaipenuh," ungkap Ketua HPI Jambi, Ir Guntur di Jambi, Kamis.
Menurut Guntur, sektor pariwisata merupakan dua sektor paling bisa diandalkan pemerintah di ke dua kabupaten tersebut, sementara sektor bisnis dan jasa adalah sektor yang paling bisa dikembangkan di kota Sungaipenuh dan ibukota ke dua kabupaten bersangkutan.
Pasalnya ratusan aset dan objek wisata yang dimiliki ke dua kabupaten tersebut, imbuh Guntur, selama ini tidak pernah bisa terangkat karena terkendala oleh susahnya aksesibilitas khususnya menuju Kerinci yang menjadi magnet utama kepariwisataan Jambi.
Yang menjadi kendala utama tidak berkembangnya sektor pariwisata di kedua daerah tersebut karena buruknya infrastruktur aksesibilitas khususnya jalur jalan darat.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kalau Bandara Bungo nanti selesai dibangun, kita yakin akan sangat memberi dampak positif terhadap perkembangan sektor kepariwisataan dan bisnis jasa bagi dua kabupaten dan satu kota paling barat Provinsi Jambi yakni Merangin, Kerinci dan Sungaipenuh," ungkap Ketua HPI Jambi, Ir Guntur di Jambi, Kamis.
Menurut Guntur, sektor pariwisata merupakan dua sektor paling bisa diandalkan pemerintah di ke dua kabupaten tersebut, sementara sektor bisnis dan jasa adalah sektor yang paling bisa dikembangkan di kota Sungaipenuh dan ibukota ke dua kabupaten bersangkutan.
Pasalnya ratusan aset dan objek wisata yang dimiliki ke dua kabupaten tersebut, imbuh Guntur, selama ini tidak pernah bisa terangkat karena terkendala oleh susahnya aksesibilitas khususnya menuju Kerinci yang menjadi magnet utama kepariwisataan Jambi.
Yang menjadi kendala utama tidak berkembangnya sektor pariwisata di kedua daerah tersebut karena buruknya infrastruktur aksesibilitas khususnya jalur jalan darat.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012