Jakarta (Antara Bali) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan banyak perempuan lulusan dari pesantren atau sekolah agama yang berhasil menjadi pemimpin.

Banyaknya santriwati yang kemudian menjadi pemimpin itu, menurut Linda, di Jakarta, Rabu, merupakan bukti bahwa pesantren bisa menjadi lembaga pendidikan yang dapat membentuk karakter pemimpin berlandaskan agama.

Selain itu, katanya, hal tersebut membuktikan bahwa Islam tidak membedakan perempuan dan laki-laki untuk meraih pendidikan tinggi. "Bukan kendala bagi perempuan yang hidup di pesantren untuk bisa meraih pendidikan tinggi," ucapnya.

Linda mengatakan, kalaupun banyak perempuan memilih hanya menjadi ibu rumah tangga, namun kesempatan mengembangkan diri dan bersosialisasi tetap terbuka. Pesantren bisa membentuk karakter kuat untuk membatasi diri dari serbuan globalisasi.

Pernyataan tersebut disampaikan Linda setelah dirinya menghadiri peringatan Isra Mi'raj Pesantren An-Nawawi Tanara yang diselenggarakan Majelis Ta'lim Muslimah An-Nawawi Tanara.

Pimpinan Pesantren An-Nawawi Tanara Dr KH Ma'ruf Amien mengatakan pesantrennya menerapkan pendidikan kurikulum plus. Siswa tidak hanya cakap ilmu duniawi tapi juga fasih dalam kitab Al Quran.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012