Dokter Spesialis Anak dr. Desy Dewi Saraswati, Sp.A dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan puasa bermanfaat untuk anak yang sedang belajar beribadah di bulan Ramadhan, mengajari pola hidup disiplin melalui pola makan yang terjadwal sehingga tubuh anak akan lebih sehat.

"Tubuh anak menjadi lebih sehat, jadwal makan terjadwal, racun di dalam tubuh terbuang, anak menjadi belajar bersabar mengendalikan diri, melembutkan hati sang anak untuk membantu sesama, memupuk jiwa sosial tinggi pada anak, dan yang pasti dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT,” kata Desy dalam keterangannya, Selasa.



Ketika berpuasa, anak juga diajari untuk belajar menahan hawa nafsu sehingga turut belajar cara bersabar dan mengendalikan diri. Kegiatan-kegiatan sosial seperti bersedekah juga banyak dilakukan selama Ramadhan, orangtua pun dapat memperkenalkan anak untuk peduli terhadap orang-orang di sekitarnya.

Dokter mengatakan anak-anak yang belum mencapai masa pubertas perlu diajak belajar puasa sejak dini. Idealnya, orangtua bisa mengajak anak belajar puasa sejak mereka menginjak usia tujuh tahun.

Agar anak tidak sulit bangun pada pagi hari, dokter spesialis anak di Primaya Evasari Hospital ini menganjurkan orangtua untuk menyesuaikan jadwal tidur anak. Percepat waktu tidur mereka 60 menit atau 30 menit dari biasa, sehingga anak lebih mudah dibangunkan untuk sahur.

Makanan dengan gizi seimbang yang mengandung nutrisi lengkap penting untuk dikonsumsi anak saat bulan Ramadhan. Dokter mengajurkan agar orangtua menyiapkan menu berbuka dengan indeks glikemik tinggi guna menaikkan gula darah. Ketika berbuka puasa, tubuh memerlukan kadar gula dengan segera.

Orangtua bisa memberi si kecil buah segar, manisan buah, donat, kentang atau roti. Kurma pun bisa menjadi pilihan yang baik.

“Tetap anak-anak harus mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung nutrisi lengkap, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Konsumsi cairan yang cukup dan jangan lupa untuk menyediakan menu favorit saat berbuka sebagai motivasi mereka agar puasa hingga Magrib. Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan agar orang tua memberikan variasi makanan dalam hal bentuk, rasa, dan bahan dasarnya,” ujar dr. Desy.
 

Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021