PLN: Hoaks, Pendaftaran Subsidi Listrik melalui Website (waspadai hoaks HUT)

Kamis, 15 April 2021 12:39 WIB

PLN memastikan pendaftaran subsidi listrik bagi pelanggan rumah tangga daya 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA melalui situs web https://tokenpln.shop/index.php?app=PLN&data1ID=135 adalah hoaks. PLN mengimbau pelanggan untuk berhati-hati terhadap informasi terkait cara memperoleh stimulus listrik dan juga subsidi listrik.

"Pelanggan harus berhati-hati terhadap situs-situs web penipuan-penipuan terkait subsidi dan stimulus. Seluruh informasi terkait subsidi dan stimulus dapat dilihat melalui aplikasi PLN Mobile atau melalui Contact Center PLN 123," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR, Agung Murdifi, dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Kamis.

Baca juga: PLN Bali: Fitur aplikasi "New PLN Mobile" memudahkan pelanggan

Ia menambahkan, untuk stimulus listrik di masa pandemi, PLN telah menjalankan keputusan Pemerintah untuk memperpanjang pemberian stimulus listrik bagi masyarakat kecil, pelaku usaha seperti industri dan bisnis, serta sosial periode bulan April-Juni 2021.

"Stimulus yang diberikan selama COVID-19 merupakan bentuk perlindungan sosial yang diberikan pemerintah untuk masyarakat di tengah pandemi COVID-19," katanya.

Berdasarkan surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, stimulus periode April-Juni 2021, besarannya akan diberikan separuh dari periode sebelumnya, yaitu:

Pertama, pelanggan golongan rumah tangga daya 450 Volt Ampere, bisnis kecil daya 450 VA dan industri kecil daya 450 VA diberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen dengan maksimal penggunaan 720 jam nyala.

Kedua, pelanggan golongan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi diberikan diskon sebesar tarif listrik 25 persen dengan maksimal penggunaan 720 jam nyala.

Baca juga: Hoaks, Keppres Kedaruratan Keuangan Negara

Ketiga, pembebasan biaya beban atau abonemen, serta pembebasan ketentuan rekening minimum sebesar 50 persen bagi pelanggan industri, bisnis, dan sosial.

Keempat, Bagi pelanggan pascabayar, diskon diberikan dengan langsung memotong tagihan rekening listrik pelanggan. Sementara untuk pelanggan prabayar, diskon tarif listrik diberikan saat pembelian token listrik.

"Seluruh stimulus saat ini langsung didapatkan saat pelanggan melakukan pembelian token atau pembayaran tagihan listrik, jadi tidak perlu lagi mengakses web, layanan whatsapp, maupun PLN Mobile," jelas Agung.

PLN juga menekankan bagi pelanggan rumah tangga, bisnis dan industri daya 450 VA pascabayar, karena ada perubahan besaran stimulus maka diskon langsung didapat saat melakukan pembayaran rekening listrik.

"Kepada pelanggan 450 VA pasca bayar, mulai rekening bulan April 2021 harus kembali melakukan pembayaran. Namun tentunya dengan potongan dari stimulus sebesar 50 persen," ucap Agung.

Baca juga: BMKG: Hoaks, informasi adanya tsunami di NTT

Khusus untuk subsidi listrik diberikan dalam bentuk subsidi tarif yang diberikan langsung kepada pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA bersubsidi. Subsidi listrik diberikan kepada pelanggan yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial Republik Indonesia.

"Untuk subsidi, itu langsung memotong tarifnya. Jadi biaya yang dibayarkan oleh pelanggan 450 VA dan 900 VA bersubsidi baik untuk token dan tagihan listrik itu sudah mendapatkan subsidi," tutup Agung.


Indomie, Garuda, Telkomsel, BRI, Shell
Agaknya, masyarakat perlu ekstra hati-hati, karena penjahat digital sekarang semakin aktif. Bukan hanya program PLN yang dimanipulasi untuk kejahatan, namun juga program milik Gojek, Telkomsel, Indomie, BRI, Garuda Indonesia, Shell Indonesia, dan sebagainya, juga dibajak untuk kejahatan. Waspadalah!

Misalnya, tautan mengatasnamakan Indomie bagi-bagi hadiah ramai beredar melalui aplikasi berbagi pesan WhatsApp serta jejaring media sosial. Pesan berantai itu menyebut merek mi instan itu membagiankan 1.000 jam tangan pintar serta perangkat seluler.

Pemberian ribuan hadiah itu diklaim sebagai bentuk perayaan ulang tahun ke-60 mi instan besutan perusahaan Indofood tersebut. Berikut isi narasinya:

"Perayaan ulang tahun ke-60
Banyak hadiah yang sangat indah, serta lebih dari 1000 unit jam tangan pintar dan perangkat seluler
Yang harus Anda lakukan adalah membuka kotak kado yang benar. Anda telah mencoba 3 kali, semoga berhasil!"


Namun, benarkah Indomie berikan hadiah ribuan jam tangan pintar? Dari informasi yang dihimpun hingga Jumat (16/4), ANTARA tidak menemukan pengumuman resmi yang membenarkan program berhadiah jam tangan pintar dari Indomie tersebut.

Sementara itu, melalui akun Instagram resminya, Indomie mengajak masyarakat mewaspadai banyaknya penipuan yang menggunakan nama merek mereka. Masyarakat juga diminta memeriksa beberapa situs resmi Indomie dan Indofood untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar.

Sementara itu, informasi Garuda Indonesia memberi hadiah gratis dengan mengisi survei, beredar melalui jejaring sosial aplikasi percakapan WhatsApp.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan, informasi Garuda Indonesia memberi hadiah gratis dengan mengisi survei tersebut hoaks.

"Hoaks," tegas Irfan. Informasi Garuda Indonesia memberi hadiah gratis dengan mengisi survei bukan program Garuda Indonesia. "Bukan program Garuda Indonesia'" tutupnya.

Tidak jauh berbeda, Bank BRI menjadi salah satu bank yang kerap dicatut namanya oleh para pengguna hoaks. Bahkan hoaks terkait Bank BRI meningkat selama pandemi COVID-19.

Mayoritas hoaks tersebut menjanjikan hadiah menggiurkan dari Bank BRI, namun masyarakat bisa mendapatkannya dengan mengikuti syarat tertentu dengan data-data seperti KTP, nomer rekening, dan semacamnya.

Hoaks terkait Bank BRI, di antaranya: Pemilik Rekening BRI yang Telah Divaksin Dapat Bantuan Rp 1,5 juta (Facebook Chaidir Wahyudi, 17 Maret 2021), BRI Terbitkan Foto Imbauan untuk Penerima Bantuan BPUM (tersebar secara berantai melalui aplikasi pecakapan WhatsApp), Bank BRI Berikan Bantuan Melalui Rekening Briva (akun LjA pada 3 Agustus 2020/akun cho Yhie pada 2 Agustus 2020), Hadiah Rp 5.5 Juta dari Bank BRI (akun Facebook Matho Flamboyan, pada 15 April 2021).

Hal yang sama dialami Telkomsel lewat Whatsapp yang mengiming-imingi hadiah dari Telkomsel dalam rangka ulang tahun ke-60. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak pekan lalu. Pesan berantai itu menyertakan tautan untuk diklik pengguna. Dalam tautan tersebut terdapat narasi:

"Lots of exquisite gifts, as well as more than 1000 units of smart watches and mobile devices

All you have to do is open the correct gift box. You have 3 tries, good luck!"

atau dalam Bahasa Indonesia:

"Perayaan ulang tahun ke-60. Banyak hadiah yang sangat menarik, serta lebih dari 1.000 unit jam tangan pintar dan perangkat seluler. Yang harus kamu lakukan adalah membuka gift box yang benar. Kamu punya kesempatan tiga kali, semoga berhasil."

Hasil penelusuran, pesan berantai yang menyebut Telkomsel sedang mengadakan program bagi-bagi hadiah adalah hoaks.

Pengalaman serupa dialami Shell Indonesia yang membagikan hadiah untuk merayakan hari jadi ke 100 tahun, yang informasinya beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp.

Hasil penelusuran, informasi Shell Indonesia membagikan hadiah untuk merayakan hari jadi ke 100 tahun tidak benar. PT Shell Indonesia tidak memiliki program 100th Anniversary Celebration dan tidak ada kaitan apapun dengan program tersebut.
 

Pewarta: Antara News Bali

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021

Terkait

PLN berdayakan disabilitas di Buleleng

Selasa, 5 November 2024 19:54
Terpopuler