Pemerintah menyerap dana Rp4,49 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp17,97 triliun.
Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini belum memenuhi target indikatif Rp12 triliun.
Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS10092021 sebesar Rp1,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,11944 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 10 September 2021 ini mencapai Rp1,26 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,05 persen dan tertinggi 3,2 persen.
Untuk seri PBS027, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,83489 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 ini mencapai Rp3,19 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,75 persen dan tertinggi 5,51 persen.
Baca juga: Lelang sukuk tambahan, pemerintah dapat Rp7 triliun
Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,61221 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp3,07 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,55 persen dan tertinggi 6,2 persen.
Untuk seri PBS029, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,015 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,62 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp3,64 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,62 persen dan tertinggi 7,5 persen.
Untuk seri PBS004, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,03 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,73 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 ini mencapai Rp2,37 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,73 persen dan tertinggi 7,6 persen.
Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,13 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp4,4 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,13 persen dan tertinggi 7,75 persen.
Baca juga: Pemerintah dapat Rp4,02 triliun dari lelang sukuk tambahan
Dengan hasil lelang ini, maka realisasi penerbitan sukuk negara hingga Januari-Maret 2021 telah mencapai Rp60,4 triliun.
Menurut rencana, pemerintah akan melakukan lelang sukuk tambahan (green shoe option), pada Rabu (10/3), untuk lima seri SBSN yaitu PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, PBS028, mengingat kecilnya penawaran yang dimenangkan pada lelang hari ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini belum memenuhi target indikatif Rp12 triliun.
Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS10092021 sebesar Rp1,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,11944 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 10 September 2021 ini mencapai Rp1,26 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,05 persen dan tertinggi 3,2 persen.
Untuk seri PBS027, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,83489 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 ini mencapai Rp3,19 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,75 persen dan tertinggi 5,51 persen.
Baca juga: Lelang sukuk tambahan, pemerintah dapat Rp7 triliun
Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,61221 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp3,07 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,55 persen dan tertinggi 6,2 persen.
Untuk seri PBS029, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,015 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,62 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp3,64 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,62 persen dan tertinggi 7,5 persen.
Untuk seri PBS004, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,03 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,73 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 ini mencapai Rp2,37 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,73 persen dan tertinggi 7,6 persen.
Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,13 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp4,4 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,13 persen dan tertinggi 7,75 persen.
Baca juga: Pemerintah dapat Rp4,02 triliun dari lelang sukuk tambahan
Dengan hasil lelang ini, maka realisasi penerbitan sukuk negara hingga Januari-Maret 2021 telah mencapai Rp60,4 triliun.
Menurut rencana, pemerintah akan melakukan lelang sukuk tambahan (green shoe option), pada Rabu (10/3), untuk lima seri SBSN yaitu PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, PBS028, mengingat kecilnya penawaran yang dimenangkan pada lelang hari ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021