Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan sektor pariwisata merupakan target yang diberikan kesempatan pertama dalam tahapan pemulihan perekonomian di Pulau Dewata dari dampak pandemi COVID-19.
"Saya bersama sejumlah Menteri terkait sudah merumuskan zona hijau yang nantinya akan boleh dikunjungi oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara," kata Koster saat mendampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan vaksinasi drive thru di kawasan BNDCC Nusa Dua, Badung, Minggu.
Koster pun mengapresiasi gerakan vaksinasi nasional serentak yang dilaksanakan seluruh Indonesia. Gerakan ini sebagai upaya pemulihan kesehatan sekaligus merupakan tahapan pemulihan perekonomian Bali khususnya sektor pariwisata.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Bali itu mengajak untuk mendukung dan menyukseskan program nasional yang diarahkan bagi pariwisata dalam percepatan pemulihan kondisi perekonomian Bali itu.
"Tidak perlu takut untuk divaksin. Karena apabila kita bisa melakukan dengan cepat, maka pemulihan pariwisata juga akan lebih cepat," kata Koster.
Baca juga: Pariwisata berbasis vaksin-CHSE momentum bangkitnya ekonomi Bali
Sedangkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pelaku sektor pariwisata menjadi prioritas utama yang diperhitungkan sebagai penerima vaksinasi di masa pandemi COVID-19 ini. Mengingat pariwisata merupakan tumpuan perekonomian masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-harinya.
Dia menambahkan, gerakan serentak vaksinasi gotong-royong antara pemerintah daerah dengan pihak swasta yang diawasi langsung oleh Kementerian Kesehatan ini merupakan gebrakan bersama melawan COVID-19.
Pada kegiatan ini menyasar 5.000 pelaku pariwisata di Bali, termasuk kaum lansia, graber, baik itu pengemudi dan pengantar makanan dengan menggunakan jenis vaksin Sinovac.
"Layanan vaksinasi drive thru yang dipusatkan di kawasan BNDCC Nusa Dua merupakan layanan vakainasi pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Layanan vaksinasi drive thru merupakan sinergitas Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata Provinsi Bali dengan Grab dan Good Doctor di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan," kata Budi Gunadi.
Dalam melaksanakan vaksinasi sebagai upaya pemulihan pariwisata di tengah masa pandemi, pihaknya mengajak agar masyarakat turut mendukung pelaksanaan gerakan vaksinasi gotong-royong ini dan jangan takut untuk divaksin. Indonesia menggunakan empat jenis vaksin yakni Sinovac, Astra Zeneca, Pfizer Inc and Biontech dan Novavax.
"Kita di Indonesia menggunakan empat jenis vaksin, karena dunia yang mengalami pandemi COVID-19 ini saling berebut untuk mendapat vaksin. Selama sudah lulus uji coba dan memiliki izin dari WHO dan juga BPOM lebih baik kita gunakan," ujarnya.
Baca juga: Indef: matangkan rencana buka pariwisata Bali
Di Indonesia tercatat jumlah warga meninggal akibat COVID-19 sebanyak 300 orang per hari atau 9.000 per bulan. Dan apabila kita menunda gerakan vaksinasi ini maka kematian akibat COVID-19 per tahunnya adalah 108.000 orang. Oleh sebab itu secepat-cepatnya kita lakukan vaksinasi untuk masyarakat luas. Dan vaksin ini bukan untuk bisnis, tetapi murni untuk social activity," ucapnya.
Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang hadir melalui virtual menambahkan pemulihan pariwisata Bali melalui program gerakan vaksinasi nasional ini selalu menginspirasi seluruh dunia.
"Untuk itu mari hari ini kita lakukan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia khususnya Bali. Kita mulai vaksinasi sebagai salah satu langkah dari penyelesaian COVID-19," kata Sandiaga Uno.
Dengan dilaksanakan gerakan vaksinasi nasional ini sekaligus drive thru vaksinasi ini diharapkan menjadi momentum untuk Bali kembali bangkit dan terbebas dari COVID-19, sehingga perekonomian bisa kembali pulih. Dengan tag line KITA vs CORONA "Bersama Kita Siap Sukseskan Vaksinasi" dan Wujudkan Bali Zona Hijau.
Pada kesempatan itu, tampak pula ikut mendampingi di antaranya Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Saya bersama sejumlah Menteri terkait sudah merumuskan zona hijau yang nantinya akan boleh dikunjungi oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara," kata Koster saat mendampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan vaksinasi drive thru di kawasan BNDCC Nusa Dua, Badung, Minggu.
Koster pun mengapresiasi gerakan vaksinasi nasional serentak yang dilaksanakan seluruh Indonesia. Gerakan ini sebagai upaya pemulihan kesehatan sekaligus merupakan tahapan pemulihan perekonomian Bali khususnya sektor pariwisata.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Bali itu mengajak untuk mendukung dan menyukseskan program nasional yang diarahkan bagi pariwisata dalam percepatan pemulihan kondisi perekonomian Bali itu.
"Tidak perlu takut untuk divaksin. Karena apabila kita bisa melakukan dengan cepat, maka pemulihan pariwisata juga akan lebih cepat," kata Koster.
Baca juga: Pariwisata berbasis vaksin-CHSE momentum bangkitnya ekonomi Bali
Sedangkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pelaku sektor pariwisata menjadi prioritas utama yang diperhitungkan sebagai penerima vaksinasi di masa pandemi COVID-19 ini. Mengingat pariwisata merupakan tumpuan perekonomian masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-harinya.
Dia menambahkan, gerakan serentak vaksinasi gotong-royong antara pemerintah daerah dengan pihak swasta yang diawasi langsung oleh Kementerian Kesehatan ini merupakan gebrakan bersama melawan COVID-19.
Pada kegiatan ini menyasar 5.000 pelaku pariwisata di Bali, termasuk kaum lansia, graber, baik itu pengemudi dan pengantar makanan dengan menggunakan jenis vaksin Sinovac.
"Layanan vaksinasi drive thru yang dipusatkan di kawasan BNDCC Nusa Dua merupakan layanan vakainasi pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Layanan vaksinasi drive thru merupakan sinergitas Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata Provinsi Bali dengan Grab dan Good Doctor di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan," kata Budi Gunadi.
Dalam melaksanakan vaksinasi sebagai upaya pemulihan pariwisata di tengah masa pandemi, pihaknya mengajak agar masyarakat turut mendukung pelaksanaan gerakan vaksinasi gotong-royong ini dan jangan takut untuk divaksin. Indonesia menggunakan empat jenis vaksin yakni Sinovac, Astra Zeneca, Pfizer Inc and Biontech dan Novavax.
"Kita di Indonesia menggunakan empat jenis vaksin, karena dunia yang mengalami pandemi COVID-19 ini saling berebut untuk mendapat vaksin. Selama sudah lulus uji coba dan memiliki izin dari WHO dan juga BPOM lebih baik kita gunakan," ujarnya.
Baca juga: Indef: matangkan rencana buka pariwisata Bali
Di Indonesia tercatat jumlah warga meninggal akibat COVID-19 sebanyak 300 orang per hari atau 9.000 per bulan. Dan apabila kita menunda gerakan vaksinasi ini maka kematian akibat COVID-19 per tahunnya adalah 108.000 orang. Oleh sebab itu secepat-cepatnya kita lakukan vaksinasi untuk masyarakat luas. Dan vaksin ini bukan untuk bisnis, tetapi murni untuk social activity," ucapnya.
Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang hadir melalui virtual menambahkan pemulihan pariwisata Bali melalui program gerakan vaksinasi nasional ini selalu menginspirasi seluruh dunia.
"Untuk itu mari hari ini kita lakukan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia khususnya Bali. Kita mulai vaksinasi sebagai salah satu langkah dari penyelesaian COVID-19," kata Sandiaga Uno.
Dengan dilaksanakan gerakan vaksinasi nasional ini sekaligus drive thru vaksinasi ini diharapkan menjadi momentum untuk Bali kembali bangkit dan terbebas dari COVID-19, sehingga perekonomian bisa kembali pulih. Dengan tag line KITA vs CORONA "Bersama Kita Siap Sukseskan Vaksinasi" dan Wujudkan Bali Zona Hijau.
Pada kesempatan itu, tampak pula ikut mendampingi di antaranya Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021