Denpasar (Antara Bali) - Operasi pemisahan bayi kembar siam asal Kabupaten Buleleng, memiliki risiko yang sangat besar karena kondisi mereka mengalami kelainan bawaan.

Sekretaris Tim Dokter Operasi Kembar Siam RSUP Sanglah, dr IGB Ken Wirasandhi, mengatakan hal itu menjelang operasi pemisahan tersebut dilaksanakan, Jumat.

"Risiko itu memang ada namun tidak dapat diperkirakan, bisa saja salah seorang meninggal dunia atau yang terburuk kedua bayi tersebut tak dapat tertolong saat operasi dilakukan," katanya kepada wartawan.

Dia mengatakan, sebenarnya pihaknya ingin mempertahankan kondisi stabil bayi kembar dempet dada perut itu lebih lama dengan tujuan memperkuat dan memperbesar harapan hidup salah seorang dari putri pasangan usami istri, Ketut Suardana dan Komang Sukarini.

Sementara itu, dr Lucky Adrianto, salah seorang tim dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo, Surabaya, mengatakan hal senada.

Menurut dia, risiko kehilangan salah satu atau bahkan kedua pasien bayi kembar siam itu bisa saja terjadi saat operasi pemisahan yang rumit seperti ini.(IGT)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012