Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra meminta masyarakat jangan selalu mengaitkan setiap kasus kematian karena gigitan hewan itu disebabkan oleh virus rabies.

"Belum tentu itu. Dengan mengatakan diduga rabies dapat menyebabkan masyarakat menjadi resah. Jadi perlu dikonfirmasikan dulu supaya hasilnya nyata," katanya di Denpasar, Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan Sumantra terkait dengan kematian I Nyoman Gunung (65) warga Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Senin (14/5) akibat diserang dan digigit seekor kera.

Menurut dia, jangan sampai yang belum terbukti rabies, lalu ketika masyarakat membaca dan melihat informasi tersebut menganggap hal itu sebagai sesuatu yang benar. "Apalagi daerah kita daerah pariwisata," ucapnya.

Ia tidak bermaksud menutup-nutupi hal yang terjadi. "Jangan sampai baru kera itu galak, terus diduga rabies. Tetapi yang jelas kami terus berupaya jika memang ada sesuatu penyakit yang membahayakan, maka akan dilakukan langkah membasmi sampai penyakit itu hilang," ucapnya.

Diupayakan agar kera dapat tertangkap untuk selanjutnya diuji di laboratorium di Balai Besar Veteriner. "Jika hari ini berhasil ditangkap, besok hasil tes laboratorium sudah bisa keluar," ujarnya.(LHS) 

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012