Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Azis Syamsuddin dan Rachmat Gobel mengapresiasi kinerja Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), yang bertugas mengevakuasi puing pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Anggota Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pimpinan Marsekal Muda Bagus Puruhito pada hari ketiga ini berfokus pada evakuasi para korban kecelakaan pesawat tersebut.
"Seluruh tim yang dikomandoi Pak Bagus dari Basarnas, kami menaruh apresiasi yang tinggi dari lembaga parlemen. Mudah-mudahan disamping sebagai tugas dan dicatat sebagai ibadah di sisi Allah SWT," ujar Azis di dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Senin.
Azis mengapresiasi kesigapan Basarnas dan KNKT dalam memberi keterangan resmi, sehingga informasi tentang proses evakuasi tidak menjadi simpang siur.
"Apresiasi kami juga pada pemerintah yang dalam waktu relatif singkat, dalam satu hari sudah begitu lengkap peralatan untuk melakukan evakuasi pada kejadian yang tidak diinginkan di awal 2021 ini," ujar dia.
Kedatangan Wakil Ketua DPR RI tersebut dalam rangka memberikan dukungan moral kepada petugas Basarnas, KNKT, TNI-Polri yang bekerja mencari korban.
Pihaknya meyakini pemerintah dan seluruh jajaran bisa berpartisipasi secara lengkap dalam menuntaskan evakuasi dan menentukan langkah-langkah nanti pada saat konklusi setelah proses evakuasi terselesaikan.
Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Anggota Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pimpinan Marsekal Muda Bagus Puruhito pada hari ketiga ini berfokus pada evakuasi para korban kecelakaan pesawat tersebut.
"Seluruh tim yang dikomandoi Pak Bagus dari Basarnas, kami menaruh apresiasi yang tinggi dari lembaga parlemen. Mudah-mudahan disamping sebagai tugas dan dicatat sebagai ibadah di sisi Allah SWT," ujar Azis di dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Senin.
Azis mengapresiasi kesigapan Basarnas dan KNKT dalam memberi keterangan resmi, sehingga informasi tentang proses evakuasi tidak menjadi simpang siur.
"Apresiasi kami juga pada pemerintah yang dalam waktu relatif singkat, dalam satu hari sudah begitu lengkap peralatan untuk melakukan evakuasi pada kejadian yang tidak diinginkan di awal 2021 ini," ujar dia.
Kedatangan Wakil Ketua DPR RI tersebut dalam rangka memberikan dukungan moral kepada petugas Basarnas, KNKT, TNI-Polri yang bekerja mencari korban.
Pihaknya meyakini pemerintah dan seluruh jajaran bisa berpartisipasi secara lengkap dalam menuntaskan evakuasi dan menentukan langkah-langkah nanti pada saat konklusi setelah proses evakuasi terselesaikan.
Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021