Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) 1971 Bali, berkomitmen akan tetap menyelenggarakan kegiatan "Bali and Beyond Travel Fair" (BBTF) 2021, setelah pada 2020 kegiatan tersebut tidak dapat diselenggarakan karena pandemi COVID-19.
"BBTF tahun 2021 rencananya dilaksanakan dalam dua metode, yaitu secara daring dan luar jaringan. Namun, sesuai survei, 85 persen buyer dan seller ingin BBTF diselenggarakan secara offline," ujar Ketua DPD ASITA 1971 Bali periode 2020-2024, I Putu Winastra di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, penyelenggaraan BBTF pada 2021 rencananya juga melakukan penyesuaian target partisipan yaitu, untuk buyer sebanyak 260 company, seller 182 company dan media delapan company.
"Para buyer dan seller itu sudah rindu untuk datang ke Bali, jadi tim BBTF akan bekerja keras untuk pelaksanaannya. Kami juga berharap anggota ASITA yang berketetapan bernaung di bawah bendera ASITA 1971 untuk berperan aktif di dalam kegiatan BBTF baik sebagai seller atau exhibitor," katanya.
Putu Winastra menjelaskan, selain tetap menyelenggarakan "Bali and Beyond Travel Fair 2021", kepengurusan ASITA 1971 Bali periode 2020-2024 juga telah memiliki sejumlah program khususnya untuk memulihkan kembali kondisi pariwisata di Pulau Dewata yang terdampak pandemi COVID-19.
Pihaknya akan memacu upaya sertifikasi usaha Pariwisata bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Usaha, melakukan sertifikasi protokol kesehatan sesuai dengan panduan Cleanlinnes, Health, Safety,Environment (CHSE) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata atau Kemenparekraf.
ASITA 1971 juga akan melakukan upaya di bidang pemasaran, baik sektor inbound, outbound dan domestik berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kepariwisataan merancang program table top, roadshow dan famtrips, melakukan promosi bersama baik di dalam dan luar negeri sebagai upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik secara langsung maupun virtual.
"Kami berharap para anggota juga bersama mendukung asosiasi dengan merancang kegiatan berskala nasional dan internasional untuk olahraga, festival, wedding
expo dan atau kegiatan tematik lainnya guna meningkatkan kunjungan wisatawan pasca pandemi," ungkap Putu Winastra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"BBTF tahun 2021 rencananya dilaksanakan dalam dua metode, yaitu secara daring dan luar jaringan. Namun, sesuai survei, 85 persen buyer dan seller ingin BBTF diselenggarakan secara offline," ujar Ketua DPD ASITA 1971 Bali periode 2020-2024, I Putu Winastra di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, penyelenggaraan BBTF pada 2021 rencananya juga melakukan penyesuaian target partisipan yaitu, untuk buyer sebanyak 260 company, seller 182 company dan media delapan company.
"Para buyer dan seller itu sudah rindu untuk datang ke Bali, jadi tim BBTF akan bekerja keras untuk pelaksanaannya. Kami juga berharap anggota ASITA yang berketetapan bernaung di bawah bendera ASITA 1971 untuk berperan aktif di dalam kegiatan BBTF baik sebagai seller atau exhibitor," katanya.
Putu Winastra menjelaskan, selain tetap menyelenggarakan "Bali and Beyond Travel Fair 2021", kepengurusan ASITA 1971 Bali periode 2020-2024 juga telah memiliki sejumlah program khususnya untuk memulihkan kembali kondisi pariwisata di Pulau Dewata yang terdampak pandemi COVID-19.
Pihaknya akan memacu upaya sertifikasi usaha Pariwisata bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Usaha, melakukan sertifikasi protokol kesehatan sesuai dengan panduan Cleanlinnes, Health, Safety,Environment (CHSE) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata atau Kemenparekraf.
ASITA 1971 juga akan melakukan upaya di bidang pemasaran, baik sektor inbound, outbound dan domestik berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kepariwisataan merancang program table top, roadshow dan famtrips, melakukan promosi bersama baik di dalam dan luar negeri sebagai upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik secara langsung maupun virtual.
"Kami berharap para anggota juga bersama mendukung asosiasi dengan merancang kegiatan berskala nasional dan internasional untuk olahraga, festival, wedding
expo dan atau kegiatan tematik lainnya guna meningkatkan kunjungan wisatawan pasca pandemi," ungkap Putu Winastra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020