Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan ingin memperbaiki data penerima bantuan dari Kementerian Sosial setelah resmi dilantik menjadi Menteri Sosial.
"Program kami yang pertama adalah perbaikan data untuk penerima bantuan. Kami akan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri terutama terkait data kependudukan dan perguruan tinggi yang ada di wilayah masing-masing," kata Risma di beranda Istana Merdeka Jakarta, Selasa, usai pengumuman enam calon menteri baru oleh Presiden Joko Widodo.
Tri Rismaharini didapuk menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Peter Batubara. Juliari diketahui menjadi tersangka KPK dalam perkara dugaan penerimaan suap terkait bantuan sosial (Bansos) untuk wilayah Jabodetabek 2020.
Baca juga: Presiden tunjuk Menko PMK sebagai Pjs Mensos
Risma juga mengaku ingin melibatkan perguruan tinggi dalam program pemberian bantuan tersebut.
"Karena menurut saya, akan sangat lebih baik kalau kami melibatkan perguruan tinggi juga di dalam implementasi kami di lapangan, sehingga 'output' atau golnya bisa dilihat dan bisa kita lakukan evaluasi bersama dengan perguruan tinggi," tambah Risma.
Risma selanjutnya juga ingin membuat berbagai program pemberdayaan.
"Sebagaimana diamanatkan undang-undang bahwa yang pertama adalah kemanusiaan, keadilan dan fakir miskin itu dan anak-anak terlantar itu di bawah tanggungan pemerintah," ungkap dia.
Baca juga: Gibran bantah terlibat korupsi Mensos
Risma ingin ada perhatian khususnya bagi anak-anak terlantar. Kemudian fakir miskin itu yang akan kami prioritaskan untuk program pemberdayaannya. Tujuannya adalah agar anak-anak tersebut tidak hanya menengadahkan tangan tapi mereka bisa melakukan segala sesuatu.
"Termasuk yang sudah kami lakukan, sebelumnya adalah bagaimana meski mereka disabilitas, namun mereka bisa berguna dan bermanfaat juga anak jalanan mereka bisa berguna untuk bangsa dan negara kita," tambah Risma.
Risma rencananya akan dilantik bersama dengan lima figur baru lainnya sebagai menteri Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 23 Desember 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Program kami yang pertama adalah perbaikan data untuk penerima bantuan. Kami akan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri terutama terkait data kependudukan dan perguruan tinggi yang ada di wilayah masing-masing," kata Risma di beranda Istana Merdeka Jakarta, Selasa, usai pengumuman enam calon menteri baru oleh Presiden Joko Widodo.
Tri Rismaharini didapuk menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Peter Batubara. Juliari diketahui menjadi tersangka KPK dalam perkara dugaan penerimaan suap terkait bantuan sosial (Bansos) untuk wilayah Jabodetabek 2020.
Baca juga: Presiden tunjuk Menko PMK sebagai Pjs Mensos
Risma juga mengaku ingin melibatkan perguruan tinggi dalam program pemberian bantuan tersebut.
"Karena menurut saya, akan sangat lebih baik kalau kami melibatkan perguruan tinggi juga di dalam implementasi kami di lapangan, sehingga 'output' atau golnya bisa dilihat dan bisa kita lakukan evaluasi bersama dengan perguruan tinggi," tambah Risma.
Risma selanjutnya juga ingin membuat berbagai program pemberdayaan.
"Sebagaimana diamanatkan undang-undang bahwa yang pertama adalah kemanusiaan, keadilan dan fakir miskin itu dan anak-anak terlantar itu di bawah tanggungan pemerintah," ungkap dia.
Baca juga: Gibran bantah terlibat korupsi Mensos
Risma ingin ada perhatian khususnya bagi anak-anak terlantar. Kemudian fakir miskin itu yang akan kami prioritaskan untuk program pemberdayaannya. Tujuannya adalah agar anak-anak tersebut tidak hanya menengadahkan tangan tapi mereka bisa melakukan segala sesuatu.
"Termasuk yang sudah kami lakukan, sebelumnya adalah bagaimana meski mereka disabilitas, namun mereka bisa berguna dan bermanfaat juga anak jalanan mereka bisa berguna untuk bangsa dan negara kita," tambah Risma.
Risma rencananya akan dilantik bersama dengan lima figur baru lainnya sebagai menteri Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 23 Desember 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020