Negara (Antara Bali)- PKK Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, masuk dalam nominasi enam besar untuk lomba PKK tingkat nasional.
Ketua Tim Pokja III PKK Nasional, Nyonya Iswarto, saat melakukan penilaian di Desa Berangbang, Kamis mengatakan, pihaknya ingin mengamati pemanfaatan pekarangan rumah oleh warga setempat.
Ia juga mengakui prestasi yang dicapai PKK desa ini cukup hebat, karena bisa menyisihkan ribuan desa di Indonesia yang ikut lomba serupa.
"Dari pengecekan di lapangan ini, kami akan menentukan apakah Desa Berangbang masuk dalam di kategori Paramahita Utama atau Paramahita Madya," kata Iswarto.
Salah satu halaman rumah warga yang didatangi adalah milik Ni Komang Sri Kendel yang tampak asri dengan berbagai tanaman buah, sayur dan bunga.
"Kami tidak perlu membeli beberapa kebutuhan dapur karena sudah ada di kebun, sehingga pengeluaran biaya rumah tangga bisa ditekan," kata Sri.
Sementara Bupati Jembrana, I Putu Artha yang hadir dalam penilaian ini mengatakan, banyak masyarakat daerahnya yang memanfaatkan pekarangan untuk menanam berbagai kebutuhan dapur.
Artha juga mengungkapkan, secara filosofi masyarakat Bali membagi pekarangannya menjadi tiga yaitu Utama Mandala sebagai tempat suci, Madya Mandala yang meliputi rumah serta kebun untuk bercocok tanam dan Nista Madala yang digunakan untuk pembuangan sampah serta limbah.(GBI/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Ketua Tim Pokja III PKK Nasional, Nyonya Iswarto, saat melakukan penilaian di Desa Berangbang, Kamis mengatakan, pihaknya ingin mengamati pemanfaatan pekarangan rumah oleh warga setempat.
Ia juga mengakui prestasi yang dicapai PKK desa ini cukup hebat, karena bisa menyisihkan ribuan desa di Indonesia yang ikut lomba serupa.
"Dari pengecekan di lapangan ini, kami akan menentukan apakah Desa Berangbang masuk dalam di kategori Paramahita Utama atau Paramahita Madya," kata Iswarto.
Salah satu halaman rumah warga yang didatangi adalah milik Ni Komang Sri Kendel yang tampak asri dengan berbagai tanaman buah, sayur dan bunga.
"Kami tidak perlu membeli beberapa kebutuhan dapur karena sudah ada di kebun, sehingga pengeluaran biaya rumah tangga bisa ditekan," kata Sri.
Sementara Bupati Jembrana, I Putu Artha yang hadir dalam penilaian ini mengatakan, banyak masyarakat daerahnya yang memanfaatkan pekarangan untuk menanam berbagai kebutuhan dapur.
Artha juga mengungkapkan, secara filosofi masyarakat Bali membagi pekarangannya menjadi tiga yaitu Utama Mandala sebagai tempat suci, Madya Mandala yang meliputi rumah serta kebun untuk bercocok tanam dan Nista Madala yang digunakan untuk pembuangan sampah serta limbah.(GBI/IGT/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012