Gianyar (Antara Bali) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gianyar menggelar pemilihan kepala daerah dengan mengedepankan nuansa budaya dan tradisi masyarakat setempat.
"Bahkan setiap kegiatan sosialisasi pilkada dan kampanye pasangan calon, kami isi dengan atraksi seni dan budaya," kata anggota KPU Gianyar I Gede Hartawan, Kamis.
Menurut dia, pilkada dengan mengedepankan unsur budaya itu telah disepakati oleh semua pihak, termasuk Panwaslu Kabupaten Gianyar. "Hal ini kami lakukan untuk mengurangi ketegangan politik saat proses pilkada berlangsung," katanya.
Oleh sebab itu, Hartawan berharap seni dan budaya dapat menurunkan tensi politik di kabupaten yang terkenal dengan objek wisata Ubud dan Istana Tampaksiring itu.
Pilkada Gianyar dengan pendekatan budaya itu akan dicanangkan pada 23 Mei 2012, meskipun pemungutan suara baru digelar pada bulan November.
Ketua Panwaslu Gianyar I Made Panca menyambut baik pencangan program tersebut. "Dengan adanya program ini, masyarakat bisa memahami arti pilkada yang sesungguhnya tanpa ada konflik," katanya.(IPA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Bahkan setiap kegiatan sosialisasi pilkada dan kampanye pasangan calon, kami isi dengan atraksi seni dan budaya," kata anggota KPU Gianyar I Gede Hartawan, Kamis.
Menurut dia, pilkada dengan mengedepankan unsur budaya itu telah disepakati oleh semua pihak, termasuk Panwaslu Kabupaten Gianyar. "Hal ini kami lakukan untuk mengurangi ketegangan politik saat proses pilkada berlangsung," katanya.
Oleh sebab itu, Hartawan berharap seni dan budaya dapat menurunkan tensi politik di kabupaten yang terkenal dengan objek wisata Ubud dan Istana Tampaksiring itu.
Pilkada Gianyar dengan pendekatan budaya itu akan dicanangkan pada 23 Mei 2012, meskipun pemungutan suara baru digelar pada bulan November.
Ketua Panwaslu Gianyar I Made Panca menyambut baik pencangan program tersebut. "Dengan adanya program ini, masyarakat bisa memahami arti pilkada yang sesungguhnya tanpa ada konflik," katanya.(IPA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012