Yogyakarta (Antara Bali) - Satuan Brimob Polda DIY menganalisa ledakan di kompleks Stadion Mandala Krida yang terjadi pada Selasa (17/4) diperkirakan dikendalikan dari jarak dekat dan merupakan jenis bahan peledak "low explosive".

"Ledakan itu dikendalikan dari jarak dekat karena ada kabel berwarna hijau sepanjang sembilan meter ke arah timur yang ditemukan di lokasi kejadian. Pelaku kami perkirakan ada di sekitar lokasi kejadian," kata Kasat Brimob Polda DIY Kombes Pol Gatot Sudibyo di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, berdasarkan olah tempat kejadian perkara, Satuan Brimob Polda DIY menemukan berbagai bahan yang diperkirakan menjadi bagian rangkaian pembuat bom. Di antaranya aki kering 12 volt, kabel hijau sepanjang sembilan meter, inisiator sebuah soket lampu 9 volt DC, dan kabel panjang 20 cm sebanyak lima buah, 30 cm dua buah, 40 cm sebanyak satu buah dan 15 cm sebanyak satu buah.

Rangkaian bahan-bahan yang menimbulkan ledakan tersebut ditutup dengan tanah dan rumput-rumput yang berada di sekitar lokasi sehingga tidak terlihat dari luar. "Rangkaian bahan-bahan yang menimbulkan ledakan tersebut dibuat oleh orang-orang yang sudah terlatih. Rangkaian elektrik yang ditemukan cukup rumit," ucapnya.

Gatoto Sudibyo menilai ledakan itu merupakan teror di masyarakat, namun kondisi Kota Yogyakarta tetap kondusif. Meski begitu, masyarakat diminta tetap waspada dan melapor apabila menemukan benda-benda yang mencurigakan.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012