Malang (Antara Bali) - Sedikitnya 50 sastrawan di Kota Malang, Jawa Timur, berkumpul mendeklarasikan diri untuk berkomitmen meneruskan cita-cita Ratna Indraswari Ibrahim, satrawan asal wilayah setempat yang meninggal dunia karena sakit pada 28 Maret 2011.

Salah seorang sastrawan yang juga sebagai Guru Besar Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, Maryaeni, Minggu mengatakan, kegiatan deklarasi diperlukan sebagai upaya menggencarkan kembali kesusastraan di wilayah Malang Raya.

Deklarasi itu dipusatkan di rumah almarhum Ratna di Jalan Diponegoro 3, Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Ratna yang lahir di Malang 24 April 1949 dan mengalami cacat fisik sejak kecil, telah menghasilkan 400 cerita pendek dan cerita bersambung, selain sejumlah novel.

Maryaeni mengaku, apabila kegiatan kesusasteraan tidak digencarkan kembali, para sastrawan di Malang dikhawatirkan akan berjalan sendiri-sendiri. "Melalui deklarasi ini, kami berharap para sastrawan bisa bertanggung jawab bersama menggencarkan kembali kegiatan kesusasteraan," katanya.

Deklarasi itu ditandai dengan tandatangan bersama para sastrawan wilayah Malang, keluarga serta sahabat-sahabat almarhum Ratna.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012