Bontang (Antara Bali) - Taman Nasional Kutai memiliki ratusan jenis tumbuhan obat, namun hingga kini baru dua obat herbal yang terdaftar di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) Samarinda, Kalimantan Timur.
"Ini menunjukkan masyarakat dan pelaku usaha herbal di sekitar daerah ini belum menangkap peluang dalam pengembangan tumbuhan berkhasiat obat," kata Kepala Balai Taman Nasional Kutai (TNK) Asep Sugiharta di Bontang, Sabtu.
Berdasarkan data, katanya, di TNK itu terdapat sedikitnya 220 jenis tumbuhan obat dari 1.019 jenis tanaman kesehatan yang ada di tanah air.
Letak TNK yang merupakan hamparan hutan hujan dataran rendah dengan posisi strategis pada lintasan kawasan ekuator dan khatulistiwa, menjadi pendukung tingginya keanekaragaman tumbuhan.
Terkait kekayaan tumbuhan obat tersebut, kata Asep, pihaknya akan menggelar seminar sehari membahas tumbuhan obat di Hotel Sintuk Bontang, Rabu (11/4).
Pembicaranya Prof Evrizal AM Zuhud membahas pelestarian dan prospek pengembangan tumbuhan obat dan Enos Tangkearung PhD mengupas soal potensi, peluang dan tantangan pengusahaan obat-obatan herbal.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Ini menunjukkan masyarakat dan pelaku usaha herbal di sekitar daerah ini belum menangkap peluang dalam pengembangan tumbuhan berkhasiat obat," kata Kepala Balai Taman Nasional Kutai (TNK) Asep Sugiharta di Bontang, Sabtu.
Berdasarkan data, katanya, di TNK itu terdapat sedikitnya 220 jenis tumbuhan obat dari 1.019 jenis tanaman kesehatan yang ada di tanah air.
Letak TNK yang merupakan hamparan hutan hujan dataran rendah dengan posisi strategis pada lintasan kawasan ekuator dan khatulistiwa, menjadi pendukung tingginya keanekaragaman tumbuhan.
Terkait kekayaan tumbuhan obat tersebut, kata Asep, pihaknya akan menggelar seminar sehari membahas tumbuhan obat di Hotel Sintuk Bontang, Rabu (11/4).
Pembicaranya Prof Evrizal AM Zuhud membahas pelestarian dan prospek pengembangan tumbuhan obat dan Enos Tangkearung PhD mengupas soal potensi, peluang dan tantangan pengusahaan obat-obatan herbal.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012