Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, telah menyediakan 987 titik layanan akses internet gratis di seluruh wilayah Kabupaten Badung yang merupakan lokasi strategis, seperti kantor camat, sekolah rumah sakit, tempat wisata dan balai banjar.

"Pada masa pandemi COVID-19 ini masyarakat kami telah merasakan manfaat dari penyediaan jaringan internet gratis yang mencakup seluruh wilayah. Penerapan smart city secara holistik di Badung menjadi solusi konkret bagi masyarakat dan pelajar dalam melakukan aktivitas secara daring," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Mangupura, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Wabup Suiasa saat menjadi narasumber webinar bertajuk "Pengembangan Teknologi dan Digital Talent Dalam Percepatan Transformasi Digital di Daerah" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha TIK Nasional bekerja sama dengan Forum Kepala Dinas Kominfo kota dan kabupaten seluruh Indonesia dan didukung oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.

Baca juga: Pemkab Badung sediakan internet gratis untuk warga desa adat

Dari segi infrastruktur, Pemkab Badung juga sudah mengimplementasikan jaringan fiber optik 288 core ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Puspem Badung.

Untuk keseluruhan wilayah Badung yang membentang dari wilayah selatan yaitu Kecamatan Kuta Selatan sampai ke wilayah Utara yaitu Kecamatan Petang) Pemkab Badung juga sudah menginstalasi jaringan fiber optik sepanjang 153 Km dengan bandwidth empat core.

Untuk komposisi bandwidth, Wabup Suiasa mengatakan, Badung memiliki NOC centre dengan kapasitas 1.5 Gbps yang digunakan untuk memenuhi jaringan internet yang ada di kawasan Puspem Badung pada khususnya dan seluruh wilayah Badung pada umumnya.

Baca juga: Pemkab Badung siapkan percontohan perluasan internet rumah tangga

"Smart City kami sudah dilengkapi dengan command centre data centre, fire prevention, 637 CCTV yang terpasang di seluruh kawasan Badung dan juga pengembangan aplikasi sudah kami lakukan saat ini melalui Dinas Kominfo," katanya.

Ia memaparkan, upaya percepatan transformasi digital di Badung dilakukan melalui empat langkah kebijakan. Kebijakan pertama adalah penyelesaian pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika yang merata dan berkualitas.

Kedua, pengembangan teknologi pendukung akselerasi transformasi digital. Ketiga, pengembangan sumber daya manusia (SDM) atau talenta digital dengan jumlah dan kualitas yang memadai serta berkelanjutan dan yang keempat adalah penerbitan Peraturan Bupati Badung Nomor 50 tahun 2019 tentang Pengadaan Pengelolaan dan Pengembangan Infrastruktur IT.

Baca juga: SpeedTest/Ookla: Jaringan Internet Telkomsel paling stabil di 382 kota/kabupaten di Indonesia

"Semua unsur yang berkaitan dengan teknologi informasi harus kami bangun lengkap secara paralel, tidak bisa dibangun secara tunggal. Kedepan kita akan tarik akses internet Wi-Fi gratis sampai ke rumah-rumah warga. Untuk saat ini sudah ada empat desa yang kita jadikan embrio dalam pilot project ini. Kalau ini berjalan lancar tentu akan segera kita aplikasikan di seluruh desa yang ada di Kabupaten Badung ini," ungkapnya.

Sementara itu untuk program pengembangan SDM atau digital talent, Wabup Suiasa menjelaskan Pemkab Badung sudah merekrut tenaga teknis untuk penerapan dan pengembangan TIK, membentuk dewan TIK, mengoptimalkan peran Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan menyelenggarakan program menyekolahkan generasi muda untuk belajar IT di kampus luar negeri.

"Kami di Badung sudah menyediakan rumah besar untuk pengembangan dan optimalisasi smart city. Jadi kami juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kreativitas agar mampu membaca peluang-peluang yang ada di jaman digital ini, mengingat banyaknya sumber pendapatan ekonomi yang bisa kita dapatkan dari optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi," katanya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020