Bupati Karangasem, Bali, I Gusti Ayu Mas Sumatri mengunjungi agrowisata Abian Salak di kawasan Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, Senin, guna mendorong petani agar meningkatkan hasil pertaniannya.

Pada kunjungan itu, Bupati Mas Sumatri didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Camat Bebandem, Prebekel, Dari Kantibmas dan Babinsa, Kecamatan Bebandem Desa Kalanganyar Sibetan.

Bupati Mas Sumatri mengatakan tidak asing lagi buah salak merupakan buah yang selalu menjadi kebutuhan untuk dikomsumsi dan juga sebagai sarana bahan banten upacara. Selain itu juga dapat dihidangkan saat dalam berbagai acara atau kegiatan, baik di hotel tempat rekreasi lainnya khususnya masyarakat Bali.

Keberadaan Agrowisata Abian Salak di Desa Kalanganyar Sibetan Kecamatan Bebandem yang di kelola oleh KWT berjumlah 20 orang pemiliknya I Wayan Mastra dengan nama panggilan Pak Koking yang banyak sudah mengenalnya, mereka memproduksi salak sudah sejak tahun 2013.

Baca juga: Salak Indonesia masuk pasar Kamboja setelah COVID-19

Jenis salak yang di olah dengan berbagai jenis, seperti dijadikan kopi, teh, kurma, madu, dan cuka serta juga sering ikut  dalam pegelaran pameran di suguhkan salak, dari harga sangat bervariasi dan terjangkau lebih tepatnya untuk dapat berkunjung dan menikmati ciri khas hasil olahan salaknya.

Salak yang di produksi menjadi madu dengan harga Rp50.000, kopi Rp15.000 berat 200 gram, cuka 50.000 satu botol, kurma salak 25.000/saset, dan teh salak Rp15.000, yang diproduksi setiap 10 hari.

"Namun dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini menjadi lebih jarang, mudah-mudahan cepat kembali normal sedia kala agar kami juga dapat mengembangkan usaha bisnis salak ini," kata Mastra.

Baca juga: Bupati Karangasem Targetkan Salak Jadi Ikon Bali

Pada kesempatan kunjungan Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri mencoba bersama tamu yang mencicipi hasil dari olahan salak yang diproduksi.

"Saya harapankan kemasan dan produksinya agar dapat ditingkatkan dan lebih memadai sehingga betul-betul  sesuai dengan citra rasa khasnya, sehingga perlu penataan yang lebih baik dari segi tempat dan diharapkan berkelanjutan. Kami akan selalu mengupayakan mengakomodir agar jenis usaha ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan," kata Mas Sumatri.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020