Banyuwangi (Antara Bali) - Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Bambang Heri Purwanto, membantah adanya informasi yang menyebutkan bahwa Gunung Ijen yang memiliki ketinggian 2.386 meter dari permukaan laut (mdpl) meletus.
"Kemarin memang ada informasi seperti itu, namun ketika kami cek ternyata hanya aktivitas pembakaran lahan pertanian di sekitar Gunung Ijen," katanya di PPGA Ijen yang berada di Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.
Warga yang tinggal di bantaran hilir sungai yang mengalir dari Gunung Ijen di Kabupaten Situbondo, sempat panik karena mereka mengira Gunung Ijen meletus saat melihat gumpalan asap tebal yang menyembur dari arah Gunung Ijen.
Akibat kejadian tersebut banyak warga yang memilih keluar rumah dan berkumpul karena mereka mengira api tersebut berasal aktivitas Gunung Ijen yang meletus.
Menurut Bambang, gumpalan api yang dilihat warga Situbondo tersebut bukan berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Ijen, namun dari aktivitas pertanian di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo.
"Saya sempat terkejut dengan informasi itu karena sejauh ini aktivitas Gunung Ijen masih fluktuatif dan cenderung menurun meski tidak signifikan dengan status masih Siaga (Level III)," paparnya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kemarin memang ada informasi seperti itu, namun ketika kami cek ternyata hanya aktivitas pembakaran lahan pertanian di sekitar Gunung Ijen," katanya di PPGA Ijen yang berada di Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.
Warga yang tinggal di bantaran hilir sungai yang mengalir dari Gunung Ijen di Kabupaten Situbondo, sempat panik karena mereka mengira Gunung Ijen meletus saat melihat gumpalan asap tebal yang menyembur dari arah Gunung Ijen.
Akibat kejadian tersebut banyak warga yang memilih keluar rumah dan berkumpul karena mereka mengira api tersebut berasal aktivitas Gunung Ijen yang meletus.
Menurut Bambang, gumpalan api yang dilihat warga Situbondo tersebut bukan berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Ijen, namun dari aktivitas pertanian di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo.
"Saya sempat terkejut dengan informasi itu karena sejauh ini aktivitas Gunung Ijen masih fluktuatif dan cenderung menurun meski tidak signifikan dengan status masih Siaga (Level III)," paparnya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012