Panitia penyelenggara (panpel) Tokyo 2020 memastikan bahwa persiapan Olimpiade dan Paralimpiade akan terus berjalan selepas mundurnya Shinzo Abe dari jabatannya sebagai Perdana Menteri.

Shinzo Abe resmi mengundurkan diri karena alasan kesehatan dan perlu menjalani perawatan secara intensif. Pengumuman mundurnya PM Abe disampaikan dalam konferensi pers di Tokyo pada Jumat (28/8).

Menanggapi kabar tersebut, panitia berharap agar tetap mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam mempersiapkan Olimpiade Tokyo tahun depan.

“Panitia akan terus bekerja sama dengan pemerintah Jepang, Komite Olimpiade Internasional (IOC), Komite Paralimpiade Internasional (IPC) dan organisasi terkait untuk melanjutkan persiapan Olimpiade sesuai dengan jadwal yang ditetapkan,” kata Presiden Tokyo 2020 Yoshiro Mori, dikutip dari laman resmi Tokyo 2020, Minggu,

Panitia, lanjut Mori, akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempersembahkan kegiatan yang aman untuk para atlet dari seluruh dunia serta semua orang yang akan menikmati acara tersebut.

Baca juga: Penundaan Olimpiade Tokyo berpotensi diperpanjang bila virus bermutasi

Mori juga menyampaikan harapannya agar Shinzo Abe terus memberi dukungannya sebelum masa peralihan jabatan. Pun demikian dengan penggantinya kelak diharapkan bisa membantu penuh agar pesta olahraga terakbar yang telah diundur setahun itu sukses digelar di Tokyo.

“Kami mengharapkan dukungan Perdana Menteri selama sisa waktunya menjabat dan kami juga berharap bisa terus mendapatkan dukungan dari beliau,” kata Mori.

“Kami mengucapkan terima kasih dan yang terpenting kami berharap agar semua proses pemulihan (kesehatan) berjalan lancar," kata dia menambahkan.

Baca juga: Jadwal relay obor Olimpiade tahun depan disesuaikan jadwal

Pewarta: Shofi Ayudiana

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020