Kupang (Antara Bali) - Semua kamar hotel/penginapan di Kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, penuh dipesan tamu berkaitan prosesi Jumat Agung pada 6 April 2012.
Para tamu itu, umumnya dari luar negeri dan Pulau Jawa yang sudah memesan kamar hotel sejak Februari lalu, kata Ketua Panitia Prosesi Sama Santa Kaum Awam Birokrat, Anton Tonce Matutine, Minggu.
"Semua kamar hotel sudah penuh karena para tamu dari luar yang ingin mengikuti prosesi Jumat Agung sudah memesan kamar sejak Februari lalu. Mereka langsung membayar di muka sehingga para pemilik hotel tidak berani menerima tamu lain," kata Matutina yang adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur itu.
Hanya saja, bagi masyarakat dari seluruh penjuru dunia yang ingin melakukan siarah di Kota Larantuka guna mengikuti prosesi keagamaan, baik pihak gereja, pemerintah maupun masyarakat, telah menyediakan rumah-rumah penduduk untuk dijadikan sebagai tempat menginap tanpa dipungut biaya.
"Memang kamar hotel penuh tetapi sudah menjadi tradisi bahwa masyarakat, gereja dan pemerintah selalu menyediakan tempat untuk menginap, baik di rumah-rumah penduduk maupun paroki-paroki untuk para tamu," katanya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Para tamu itu, umumnya dari luar negeri dan Pulau Jawa yang sudah memesan kamar hotel sejak Februari lalu, kata Ketua Panitia Prosesi Sama Santa Kaum Awam Birokrat, Anton Tonce Matutine, Minggu.
"Semua kamar hotel sudah penuh karena para tamu dari luar yang ingin mengikuti prosesi Jumat Agung sudah memesan kamar sejak Februari lalu. Mereka langsung membayar di muka sehingga para pemilik hotel tidak berani menerima tamu lain," kata Matutina yang adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur itu.
Hanya saja, bagi masyarakat dari seluruh penjuru dunia yang ingin melakukan siarah di Kota Larantuka guna mengikuti prosesi keagamaan, baik pihak gereja, pemerintah maupun masyarakat, telah menyediakan rumah-rumah penduduk untuk dijadikan sebagai tempat menginap tanpa dipungut biaya.
"Memang kamar hotel penuh tetapi sudah menjadi tradisi bahwa masyarakat, gereja dan pemerintah selalu menyediakan tempat untuk menginap, baik di rumah-rumah penduduk maupun paroki-paroki untuk para tamu," katanya.(*/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012