Bandung (Antara Bali) - Kritik film dalam bentuk puisi menandai peringatan 25 tahun Festival Film Bandung (FFB) yang diselenggarakan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, Minggu.

Ketua Umum FFB Eddy Iskandar mengatakan puisi sebagai medium kritik dipilih karena lebih mampu menyampaikan berbagai rupa pandangan secara lebih jujur.

"Diharapkan kumpulan puisi ini dapat menjadi masukan bagi para produsen film selain berbagai kritik film yang sudah ada," ujarnya.

Puisi telah dikenal sebagai salah satu karya seni yang tajam dalam menyampaikan kritik sosial. Karena itu, menurut Eddy, puisi juga bisa menjadi medium yang jernih untuk menyampaikan kritik terhadap kondisi perfilman Indonesia saat ini.

"Melalui puisi saya menilai justru lebih jernih cara mengkritiknya. Ada kemarahan, kekhawatiran, tapi ujungnya optimis," ujarnya.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012