Pekanbaru (Antara Bali) - Manajemen PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menyatakan tergelincirnya pesawat Batavia diduga akibat fungsi roda atau ban yang kurang baik.
"Tidak ada kesalahan fasilitas atau jalur yang 'kriting' atas insiden ini. Setahu saya itu ada gangguan di fungsi roda bagian depan sehingga pesawat tergelincir. Namun untuk jelasnya, sebaiknya ditanyakan ke pihak Manajemen Batavia," kata Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru Ibnu Hasan, Jumat, menanggapi tudingan sejumlah penumpang bahwa pesawat tergelincir disebabkan jalur atau fasilitas yang kurang baik.
Namun pihak Manajemen Maskapai Batavia yang berulang dijumpai wartawan enggan untuk menjelaskan penyebab tergelincirnya salah satu unit pesawatnya.
Ibnu kembali menegaskan, peristiwa tergelincirnya Pesawat Batavia diduga akibat adanya gangguan pada roda, bukan fasilitas di bandara yang kurang baik.
Ia membenarkan bahwa pesawat sebelum mendarat darurat hingga tergelincir juga sempat berputar-putar diatas bandara selama 15 sampai 30 menit.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Tidak ada kesalahan fasilitas atau jalur yang 'kriting' atas insiden ini. Setahu saya itu ada gangguan di fungsi roda bagian depan sehingga pesawat tergelincir. Namun untuk jelasnya, sebaiknya ditanyakan ke pihak Manajemen Batavia," kata Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru Ibnu Hasan, Jumat, menanggapi tudingan sejumlah penumpang bahwa pesawat tergelincir disebabkan jalur atau fasilitas yang kurang baik.
Namun pihak Manajemen Maskapai Batavia yang berulang dijumpai wartawan enggan untuk menjelaskan penyebab tergelincirnya salah satu unit pesawatnya.
Ibnu kembali menegaskan, peristiwa tergelincirnya Pesawat Batavia diduga akibat adanya gangguan pada roda, bukan fasilitas di bandara yang kurang baik.
Ia membenarkan bahwa pesawat sebelum mendarat darurat hingga tergelincir juga sempat berputar-putar diatas bandara selama 15 sampai 30 menit.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012