Jakarta (Antara Bali) - Sejumlah anggota DPR dan DPD RI serta tokoh masyarakat Riau menentang kebijakan KONI dan Kemenpora yang mengikutsertakan cabang olahraga Dansa di ajang PON XVIII Riau 2012.

"Kami menolak cabang olahraga (cabor) dansa yang mempertontonkan aurat tersebut di PON Riau," ujar Ketua Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ) Lukman Edi kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Ia menegaskan, cabor dansa dinilai sangat betentangan dengan budaya melayu Riau yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.

Lukman yang juga anggota komisi VI DPR RI asal pemilihan Riau itu mengajak semua pihak untuk tidak menerima kehadiran cabor tersebut dipertandingkan karena bertentangan dengan sikap dan perilaku masyarakat Riau.

"Kami yakin semua lapisan masyarakat akan menentangnya," ujar mantan Menteri PDT KIB jilid I itu seraya meminta KONI dan Kemenpora mempertimbangkan kembali diikutsertakannya dansa yang akan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Hal senada dikemukakan anggota DPR RI asal pemilihan Riau, Wan Abubakar. Politisi dari FPPP yang juga mantan Wagub Riau bersama anggota DPR RI asal Riau lainnya mendukung sepenuhnya penolakan dipertandingkannya cabor dansa tersebut.

"Kalau dansa ini dipertandingkan di PON kami sepakat menolak karena bertentangan dengan 'marwah' Riau," kata Wan Abubakar.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012