Raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diterima Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI setelah 10 tahun absen diapresiasi oleh induk organisasi cabang olahraga prestasi maupun rekreasi.
"Satu kemajuan buat Kemenpora dengan predikat WTP. Mereka bukan hanya meminta laporan pertanggungjawaban saja, tapi juga memberikan bimbingan dan panduan yang cukup jelas dan memudahkan," Sekjen PBSI Achmad Budiharto dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Minggu.
PBSI menilai kinerja Kemenpora saat ini membaik sehingga kementerian yang dipimpin Zainudin Amali itu berhasil bangkit dari keterpurukan dan kembali menerima opini WTP dari BPK yang telah diharapkan hadir dalam satu dasa warsa terakhir.
Baca juga: Kemenpora kaji anggaran timnas Piala Dunia U-20 2021
Apresiasi terhadap opini WTP Kemenpora juga diberikan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Opini WTP dari BPK RI tersebut diharapkan bisa terus dipertahankan Kemenpora di masa depan.
"Kami mengucapkan selamat atas opini ini, yang berarti sistem keuangan di Kemenpora dikelola dengan baik. Tentu di dalamnya termasuk juga laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dari induk-induk cabor. Semoga kondisi ini dapat kita pelihara bersama," kata Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung.
Baca juga: Kemenpora mulai siapkan protokol olahraga hadapi "new normal"
Tidak hanya dari pengurus cabang olahraga prestasi, apresiasi opini WTP Kemenpora juga datang dari pengurus cabang olahraga rekreasi. Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FORMI) menyambut baik opini dari BPK tersebut karena merupakan berita baik bagi seluruh mitra Kemenpora.
"Itu berita baik yang ditunggu pegiat olahraga. Perhatian Pak Menpora terhadap olahraga masyarakat sangat baik, karena beliau sadar bahwa untuk mendukung prestasi olahraga, dibutuhkan olahraga masyarakat yang kuat," kata Ketua Umum FORMI, Hayono Isman.
Asosiasi BMX Indonesia (ABI) juga turut menyampaikan apresiasinya terhadap opini WTP Kemenpora. Menpora Zainudin Amali dinilai sukses mereformasi birokrasi di instansinya.
"Yang saya lihat kondisi Kemenpora sudah berbeda, tidak seribet kemarin-kemarin tapi tetap jelas dan tetap di jalurnya. Dari kami asosiasi BMX yang berada di lapangan dan di tengah masyarakat pun merasa pelayanan publiknya juga semakin meningkat" kata Ketua Umum ABI, Danil Gunawan.
Sebelumnya Menpora Zainudin Amali menyampaikan bahwa raihan opini WTP tersebut merupakan capaian istimewa bagi seluruh jajaran di Kemenpora mengingat terakhir kali mereka mendapat predikat WTP terjadi pada 2009 silam.
“Tahun-tahun sebelumnya tidak bisa WTP karena ada kejadian-kejadian (kasus korupsi). Tahun ini kami buktikan kami bisa berubah. Ada yang bilang (Kemenpora) sarang tikus atau korupsi, kami tidak akan membantah. Kami harus menunjukkan kinerja dan komitmen kami untuk meyakinkan publik bahwa Kemenpora itu berubah," kata dia.
BPK pada Rabu (22/7) telah menyerahkan langsung Laporan Hasil Pemeriksaan Nomor 02/BA-LHP-LK-XVI.3/7/2020 ke Kantor Kemenpora. Berita acara serah terima ditandatangani oleh Anggota BPK Achsanul Qosasi dan Menpora Zainudin Amali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Satu kemajuan buat Kemenpora dengan predikat WTP. Mereka bukan hanya meminta laporan pertanggungjawaban saja, tapi juga memberikan bimbingan dan panduan yang cukup jelas dan memudahkan," Sekjen PBSI Achmad Budiharto dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Minggu.
PBSI menilai kinerja Kemenpora saat ini membaik sehingga kementerian yang dipimpin Zainudin Amali itu berhasil bangkit dari keterpurukan dan kembali menerima opini WTP dari BPK yang telah diharapkan hadir dalam satu dasa warsa terakhir.
Baca juga: Kemenpora kaji anggaran timnas Piala Dunia U-20 2021
Apresiasi terhadap opini WTP Kemenpora juga diberikan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Opini WTP dari BPK RI tersebut diharapkan bisa terus dipertahankan Kemenpora di masa depan.
"Kami mengucapkan selamat atas opini ini, yang berarti sistem keuangan di Kemenpora dikelola dengan baik. Tentu di dalamnya termasuk juga laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dari induk-induk cabor. Semoga kondisi ini dapat kita pelihara bersama," kata Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung.
Baca juga: Kemenpora mulai siapkan protokol olahraga hadapi "new normal"
Tidak hanya dari pengurus cabang olahraga prestasi, apresiasi opini WTP Kemenpora juga datang dari pengurus cabang olahraga rekreasi. Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FORMI) menyambut baik opini dari BPK tersebut karena merupakan berita baik bagi seluruh mitra Kemenpora.
"Itu berita baik yang ditunggu pegiat olahraga. Perhatian Pak Menpora terhadap olahraga masyarakat sangat baik, karena beliau sadar bahwa untuk mendukung prestasi olahraga, dibutuhkan olahraga masyarakat yang kuat," kata Ketua Umum FORMI, Hayono Isman.
Asosiasi BMX Indonesia (ABI) juga turut menyampaikan apresiasinya terhadap opini WTP Kemenpora. Menpora Zainudin Amali dinilai sukses mereformasi birokrasi di instansinya.
"Yang saya lihat kondisi Kemenpora sudah berbeda, tidak seribet kemarin-kemarin tapi tetap jelas dan tetap di jalurnya. Dari kami asosiasi BMX yang berada di lapangan dan di tengah masyarakat pun merasa pelayanan publiknya juga semakin meningkat" kata Ketua Umum ABI, Danil Gunawan.
Sebelumnya Menpora Zainudin Amali menyampaikan bahwa raihan opini WTP tersebut merupakan capaian istimewa bagi seluruh jajaran di Kemenpora mengingat terakhir kali mereka mendapat predikat WTP terjadi pada 2009 silam.
“Tahun-tahun sebelumnya tidak bisa WTP karena ada kejadian-kejadian (kasus korupsi). Tahun ini kami buktikan kami bisa berubah. Ada yang bilang (Kemenpora) sarang tikus atau korupsi, kami tidak akan membantah. Kami harus menunjukkan kinerja dan komitmen kami untuk meyakinkan publik bahwa Kemenpora itu berubah," kata dia.
BPK pada Rabu (22/7) telah menyerahkan langsung Laporan Hasil Pemeriksaan Nomor 02/BA-LHP-LK-XVI.3/7/2020 ke Kantor Kemenpora. Berita acara serah terima ditandatangani oleh Anggota BPK Achsanul Qosasi dan Menpora Zainudin Amali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020