Pemerintah Australia telah menyerahkan 100 ventilator non-invasif ke Indonesia sebagai bagian dari paket peralatan medis dan laboratorium kritikal senilai 2 juta dolar Australia (sekitar Rp19,4 miliar) untuk mendukung respons dan pemulihan COVID-19 di Indonesia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan dalam keterangan tertulis, Jumat, mengatakan bahwa Australia berdiri berdampingan dengan Indonesia dalam perang melawan COVID-19 yang sangat mempengaruhi kawasan Indo-Pasifik.
“Sebanyak 100 ventilator non-invasif, pasokan medis terkait, dan peralatan laboratorium, yang dikirim ke Satuan Tugas Nasional Indonesia, akan membantu staf medis garis depan dalam memberikan bantuan menyelamatkan nyawa serta mendukung staf laboratorium dengan pasokan penting,” kata Quinlan.
Peralatan medis ini akan membantu Indonesia di garis depan respons terhadap COVID-19, dan merupakan bagian dari komitmen Australia untuk bekerja dengan Indonesia dalam mendukung kecepatan respons kesehatan, kemanusiaan, dan ekonomi serta kebutuhan pemulihan di Indonesia.
Baca juga: Kemenparekraf tak mau kehilangan wisman Australia
Ventilator dan pasokan medis ini merupakan bagian dari paket respons COVID-19 Australia senilai 21 juta dolar Australia (sekitar Rp203,7 miliar) untuk Indonesia, sebagai tambahan dari pengalihan program untuk aktivitas COVID-19 senilai hampir 45 juta dolar Australia dari program pembangunan untuk Indonesia yang bernilai total 298,5 juta dolar Australia.
“Kami atas nama pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas bantuan pemerintah Australia dalam mempercepat penanganan COVID-19 di Indonesia,” ujar Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo.
Seiring terus berkembangnya pandemi, kekuatan kemitraan Australia dengan Indonesia memiliki arti bahwa kedua negara akan menghadapi tantangan kesehatan dan ekonomi bersama, dan akan membangun masa depan yang lebih kuat bagi lingkungan bersama.
Baca juga: BPS catat ekspor Bali ke Australia turun 66,76 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020