DPRD Provinsi Bali menyoroti anggaran pertanian masih dinilai relatif kecil berkisar 2 persen dari APBD Provinsi Bali, karena itu ke depan porsi anggaran dapat dinaikkan.
Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry di Denpasar, Selasa, mengatakan anggaran untuk sektor pertanian masih relatif kecil, untuk itu ke depannya agar mendapatkan perhatian lebih besar, sebab sektor pertanian menjadi penopang sektor lainnya, seperti sektor pariwisata.
"Anggaran di sektor pertanian sekitar 1,8 persen. Sangat kecil kalau mau menjadikan sektor pertanian ini sebagai sebuah sektor yang strategis," ujar politikus yang juga Ketua Partai Golkar Bali.
Baca juga: DPD harapkan Perusda Bali pasarkan hasil pertanian surplus
Sugawa Korry berharap, minimal porsi anggaran pertanian dalam APBD Provinsi Bali sebesar lima persen. Sebagaimana rekomendasi untuk pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD Semesta Berencana 2019.
"Kami bertahap dinaikkan menjadi lima persen secara bertahap. Karena kami mengetahui juga kondisi kemampuan keuangan daerah. Apalagi sekarang lagi pandemi COVID-19," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry di Denpasar, Selasa, mengatakan anggaran untuk sektor pertanian masih relatif kecil, untuk itu ke depannya agar mendapatkan perhatian lebih besar, sebab sektor pertanian menjadi penopang sektor lainnya, seperti sektor pariwisata.
"Anggaran di sektor pertanian sekitar 1,8 persen. Sangat kecil kalau mau menjadikan sektor pertanian ini sebagai sebuah sektor yang strategis," ujar politikus yang juga Ketua Partai Golkar Bali.
Baca juga: DPD harapkan Perusda Bali pasarkan hasil pertanian surplus
Sugawa Korry berharap, minimal porsi anggaran pertanian dalam APBD Provinsi Bali sebesar lima persen. Sebagaimana rekomendasi untuk pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD Semesta Berencana 2019.
"Kami bertahap dinaikkan menjadi lima persen secara bertahap. Karena kami mengetahui juga kondisi kemampuan keuangan daerah. Apalagi sekarang lagi pandemi COVID-19," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020