Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan menjenguk warganya yang menjadi korban longsor di Desa Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Senin, sekaligus memberikan bantuan kebutuhan pokok.
"Kami akan mengusulkan ke provinsi untuk membantu perbaikan senderan penahan. Tapi karena sekarang masih dalam situasi pandemi COVID-19, kami minta bersabar dulu," katanya kepada Supiada, yang beberapa bagian rumahnya rusak berat karena longsor.
Kepada warga Dusun Munduk Anyar ini, serta seluruh masyarakat Kabupaten Jembrana, ia mengimbau untuk waspada karena cuaca saat ini tidak menentu, sehingga berpotensi menimbulkan bencana.
Supiada yang mendapatkan kunjungan wakil bupati mengatakan senderan yang menahan rumahnya ambrol saat hujan lebat Minggu (5/7) malam lalu.
"Saya mendengar suara gemuruh, ternyata senderan yang menahan rumah saya ambrol diikuti sejumlah bagian rumah," katanya.
Beberapa bagian rumah Supiada yang rusak berat akibat longsor antara lain kamar tidur, dapur dan kamar mandi yang ambruk bersama dengan pondasinya.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana Ketut Eko Susila mengatakan, sesuai dengan perintah wakil bupati, pihaknya akan mengusulkan bantuan pembangunan senderan ke Pemerintah Provinsi Bali.
"Memang sekarang masih sulit mengajukan bantuan seperti ini karena masih masa pandemi. Tapi kami tetap akan usulkan, dengan harapan saat pandemi reda, bantuan itu segera bisa direalisasikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kami akan mengusulkan ke provinsi untuk membantu perbaikan senderan penahan. Tapi karena sekarang masih dalam situasi pandemi COVID-19, kami minta bersabar dulu," katanya kepada Supiada, yang beberapa bagian rumahnya rusak berat karena longsor.
Kepada warga Dusun Munduk Anyar ini, serta seluruh masyarakat Kabupaten Jembrana, ia mengimbau untuk waspada karena cuaca saat ini tidak menentu, sehingga berpotensi menimbulkan bencana.
Supiada yang mendapatkan kunjungan wakil bupati mengatakan senderan yang menahan rumahnya ambrol saat hujan lebat Minggu (5/7) malam lalu.
"Saya mendengar suara gemuruh, ternyata senderan yang menahan rumah saya ambrol diikuti sejumlah bagian rumah," katanya.
Beberapa bagian rumah Supiada yang rusak berat akibat longsor antara lain kamar tidur, dapur dan kamar mandi yang ambruk bersama dengan pondasinya.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana Ketut Eko Susila mengatakan, sesuai dengan perintah wakil bupati, pihaknya akan mengusulkan bantuan pembangunan senderan ke Pemerintah Provinsi Bali.
"Memang sekarang masih sulit mengajukan bantuan seperti ini karena masih masa pandemi. Tapi kami tetap akan usulkan, dengan harapan saat pandemi reda, bantuan itu segera bisa direalisasikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020