Seekor anjing dan tiga kucing di Belanda tertular virus corona dan menjadi kasus terkonfirmasi pertama yang melibatkan hewan peliharaan di negara tersebut, menurut otoritas pada Jumat
Anjing itu diyakini terinfeksi dari sang pemilik, kata Menteri Pertanian Carola Schouten.
"Penting bagi para pemilik hewan peliharaan mematuhi imbauan ini: pasien COVID-19 harus menjadi pencegah dengan menghindari kontak dengan hewan mereka," kata Schouten melalui surat kepada parlemen. "Hewan sakit milik pasien COVID-19 harus dijaga di dalam rumah sebanyak mungkin."
Hewan lainnya yang tertular COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru, sesekali dilaporkan dari seluruh dunia selama pandemi baru-baru ini.
Institut Kesehatan Nasional Belanda mengatakan risiko hewan menulari manusia sangat kecil.
Bulan lalu, sejumlah cerpelai di sebuah peternakan di selatan Belanda ditemukan terinfeksi virus corona.
Schouten mengatakan 11 kucing yang tinggal di dekat peternakan tersebut dites dan tiga di antaranya menunjukkan antibodi virus tersebut, yang membuktikan mereka tertular. Tidak ada yang dinyatakan positif terinfeksi langsung.
Anjing tersebut digambarkan berjenis buldog Amerika berusia 8 tahun, yang pemiliknya mengidap COVID-19. Hewan tersebut terpaksa dibunuh pada 30 April karena mengalami masalah pernapasan parah, dan sampel darah menunjukkan bahwa hewan tersebut memperlihatkan antibodi terhadap virus corona.
"Hal itu membuktikan bahwa anjing tersebut mengalami infeksi" virus corona, bunyi surat tersebut. Namun, belum dipastikan apakah masalah pernapasan pada anjing itu diakibatkan oleh COVID-19 atau penyakit lainnya.
Pada Februari, seekor anjing di Hong Kong, yang pemiliknya merupakan pasien COVID-19 dinyatakan "positif lemah" virus corona.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Anjing itu diyakini terinfeksi dari sang pemilik, kata Menteri Pertanian Carola Schouten.
"Penting bagi para pemilik hewan peliharaan mematuhi imbauan ini: pasien COVID-19 harus menjadi pencegah dengan menghindari kontak dengan hewan mereka," kata Schouten melalui surat kepada parlemen. "Hewan sakit milik pasien COVID-19 harus dijaga di dalam rumah sebanyak mungkin."
Hewan lainnya yang tertular COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru, sesekali dilaporkan dari seluruh dunia selama pandemi baru-baru ini.
Institut Kesehatan Nasional Belanda mengatakan risiko hewan menulari manusia sangat kecil.
Bulan lalu, sejumlah cerpelai di sebuah peternakan di selatan Belanda ditemukan terinfeksi virus corona.
Schouten mengatakan 11 kucing yang tinggal di dekat peternakan tersebut dites dan tiga di antaranya menunjukkan antibodi virus tersebut, yang membuktikan mereka tertular. Tidak ada yang dinyatakan positif terinfeksi langsung.
Anjing tersebut digambarkan berjenis buldog Amerika berusia 8 tahun, yang pemiliknya mengidap COVID-19. Hewan tersebut terpaksa dibunuh pada 30 April karena mengalami masalah pernapasan parah, dan sampel darah menunjukkan bahwa hewan tersebut memperlihatkan antibodi terhadap virus corona.
"Hal itu membuktikan bahwa anjing tersebut mengalami infeksi" virus corona, bunyi surat tersebut. Namun, belum dipastikan apakah masalah pernapasan pada anjing itu diakibatkan oleh COVID-19 atau penyakit lainnya.
Pada Februari, seekor anjing di Hong Kong, yang pemiliknya merupakan pasien COVID-19 dinyatakan "positif lemah" virus corona.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020