Negara (Antara Bali) - Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan meminta warga Dusun Pancardawa, Kelurahan Pendem untuk bersabar soal pembangunan jembatan.
"Kami sudah melakukan kajian teknis awal dan jembatan di atas sungai tersebut lebih cocok dari jenis jembatan gantung," katanya di Negara, Senin.
Menurut Kembang, untuk jembatan permanen ukuran besar dibutuhkan dana yang sangat besar sekitar Rp 1 milyar.
"Selain itu, tidak ada akses jalan ke jembatan tersebut. Selama ini yang dilewati warga kan jalan setapak menuju sungai," ujarnya.
Dalam melakukan kajian pembangunan infrastruktur, Kembang mengaku, pihaknya mengedepankan fungsi yang efektif.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Jembrana yang membidangi pembangunan infrastruktur desa, Ida Bagus Susrama mengatakan, pihaknya akan mengusahakan jembatan permanen di lokasi tersebut.
"Kita akan usahakan dalam APBD Perubahan tahun ini, kalau tidak bisa kita akan terus berjuang agar dialokasikan dalam APBD tahun 2013," katanya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan murid dari dusun tersebut tiap hari harus melintasi jembatan bambu yang membahayakan keselamatan mereka. (GBI/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami sudah melakukan kajian teknis awal dan jembatan di atas sungai tersebut lebih cocok dari jenis jembatan gantung," katanya di Negara, Senin.
Menurut Kembang, untuk jembatan permanen ukuran besar dibutuhkan dana yang sangat besar sekitar Rp 1 milyar.
"Selain itu, tidak ada akses jalan ke jembatan tersebut. Selama ini yang dilewati warga kan jalan setapak menuju sungai," ujarnya.
Dalam melakukan kajian pembangunan infrastruktur, Kembang mengaku, pihaknya mengedepankan fungsi yang efektif.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Jembrana yang membidangi pembangunan infrastruktur desa, Ida Bagus Susrama mengatakan, pihaknya akan mengusahakan jembatan permanen di lokasi tersebut.
"Kita akan usahakan dalam APBD Perubahan tahun ini, kalau tidak bisa kita akan terus berjuang agar dialokasikan dalam APBD tahun 2013," katanya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan murid dari dusun tersebut tiap hari harus melintasi jembatan bambu yang membahayakan keselamatan mereka. (GBI/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012